Penjelasan Kemenkes terkait Tewasnya Bayi Kenzie di Sukabumi usai Imunisasi, Keluarga Ogah Autopsi

Bayi laki-laki berinisial MKA meninggal beberapa jam setelah mendapatkan imunisasi dengan empat jenis vaksin.

Editor: Ravianto
Tribunjabar.id / Dian Herdiansyah
Kuasa Hukum keluarga Kenzie, M Ikram Ardiansyah Tumiwang dan Ibu Kenzie, Daera Wulandari. Keluarga korban sudah mencabut kuasa hukum para pengacara. 

Sayangnya, sesampainya di rumah sakit, nyawa bayi MKA tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

Peristiwa meninggalnya bayi ini dilaporkan terjadi pada 11 Juni 2024. 

Atas meninggalnya bayi MKA, keluarga almarhum menginginkan kasus kematian bayi tersebut diselidiki lebih lanjut.

Audit Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

Menyikapi laporan dugaan kematian Bayi MKA yang dikaitkan dengan imunisasi ganda, audit kausalitas  telah dilakukan oleh Komda KIPI Jawa Barat dan Komisi Nasional (Komnas) KIPI.

Menurut Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) Profesor Hindra Irawan Satari dari hasil audit berdasarkan informasi yang ada, belum dapat dinyatakan penyebab kematian.

"Apakah ada hubungan dengan imunisasi, rekomendasinya adalah dilakukan autopsi,” lanjutnya Prof Hindra Satari. 

Terkait rencana autopsi, pihak keluarga almarhum Bayi MKA tidak berkenan untuk dilakukan. 

Hal ini menyusul pihak keluarga yang juga mencabut tuntutan polisi dan kuasa hukum. 

“Keluarga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dan mencabut tuntutan polisi dan kuasa hukum. Pihak keluarga menyatakan menerima kematian almarhum Bayi MKA,” terang Prof Hindra.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pun sudah mengambil sampel vaksin yang disuntikkan kepada almarhum Bayi MKA. 

Pengambilan sampel vaksin dilakukan untuk menilai kualitas vaksin. 

“BPOM juga mengambil sampel vaksin-vaksin yang diberikan kepada almarhum Bayi MKA. Sampel ini untuk dilakukan uji kualitas. Jadi, sedang dilakukan uji kualitas,” Prof Hindra menambahkan.

Kemenkes Sebut Pemberian Suntikan Ganda Tetap Aman

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Keseh, Prima Yosephine, mengatakan bahwa pemberian imunisasi secara ganda atau lebih dari satu jenis vaksin sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved