Berita Viral
Kisah Pilu Pemulung Wajahnya Berlubang dan Membusuk Idap Kanker, 3 Hari Mulung Dapat Upah Rp 10 Ribu
Sebuah video viral memperlihatkan kisah pilu seorang pemulung wajahnya berlubang dan membusuk ternyata mengidap kanker, tetap bekerja mencari nafkah
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video memperlihatkan kisah pilu pemulung wajah berlubang dan membusuk, viral di media sosial.
Dengan wajah berlubah dan membusuk, ia tetap bekerja memulung demi mencari nafkah.
Padahal luka diwajahnya tersebut sangat sensitif terkena debu saat memulung.
Mirisnya, ia susah payah memulung dengan upah yang tak seberapa.
Baca juga: Kisah Lili Siswi SMA Difabel Jualan Kue & Pulsa Sambil Sekolah, Dibully hingga Disuruh Putus Sekolah
Dalam tiga hari memulung, pilunya ia hanya mendapatkan upah Rp 10 ribu.
Itulah kisah pilu yang dialami Asnawi, seorang kakek berusia 75 tahun.
Video kisah pilu Asnawi saat memulung itu viral dibagikan akun Instagram @gerbangsedekah.
Dalam video yang dibagikan memperlihatkan kegiatan kakek Asnawi yang sehari-hari bekerja menjadi seorang pemulung.
Dengan pakaian lusuh, Asnawi memilah sampah satu persatu.
Tampak ia pun sudah terbiasa mencium bau tak sedap dari sampah-sampah yang dipilahnya tersebut.
Meski begitu, Asnawi tetap memakai maskernya.
Saat dihampiri, pengunggah mengaku kaget saat melihat kondisi wajah kakek Asnawi tersebut yang berlubang.
Tak hanya itu, menurut pengunggah wajah berlubang kakek Asnawi itu juga mengeluarkan aroma tak sedap yang menyengat.
Ternyata kondisi kakek Asnawi dengan wajah berlubang dan membusuk tersebut karena mengidap penyakit kanker.
“Saat ku hampiri, betapa kaget, wajahnya berlubang, berair dan tercium aroma tak sedap yang sangat menyengat. Ternyata, kakek sakit kanker,” tulis pengunggah.
Kakek Asnawi itu sempat curhat meluapkan perasaannya.
Ia mengaku terpaksa tetap bekerja meski sudah tak lagi kuat memulung.
Saat memulung Asnawi merasa sakit di wajahnya yang berlubang tersebut karena banyak kotoran dan debu masuk.
"Sebenarnya saya sudah gak kuat mulung nak, banyak kotoran dan debu masuk di wajah saya, rasanya sakit bangeeett. Mau pake masker, nafas saya terasa sesak" ujar kakek Asnawi.
Sehari-hari kakek Asnawi hanya bekerja memulung.
Hanya itu pekerjaan yang bisa dilakukan Asnawi untuk mencari nafkah.
Namun karna rasa sakit yang dideritanya membuat kakek Asnawi bekerja kurang maksimal.
Dari hasil memulung yang ia kumpulkan selama 3 hari, ia hanya dapat upah Rp 10 ribu rupiah.
Lebih memilukannya lagi, kakek Asnawi pun terpaksa makan Nasi tanpa lauk.
Namun, ia mengaku makan sehari sekali tanpa lauk itu saja sudah dia syukuri.
Di sisi lain, kakek Asnawi juga harus bertahan karena penyakitnya.
Ia hanya bisa beli obat pereda nyeri untuk menghadapi penyakitnya tersebut.
Karena kisah pilunya tersebut membuat pengunggah dan warganet terenyuh.
Akun pengunggah tersebut membuka donasi untuk membantu kebutuhan dan pengobatan kakek Asnawi tersebut.
Diketahui pengunggah membagikan rekening donasi yang disalurkan melalui yayasan gerbangsedekah berlokasi di Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Baca juga: Kisah Pilu Safa Anak SD Jualan Es Cari Nafkah Usai Jadi Yatim Piatu, Idap Tumor Tinggal Seorang Diri
Dari unggahan kisah pilu kakek Asnawi ini, sejumlah warganet bersimpati dengan nasib pemulung tersebut.
Tak sedikit warganet yang menanyakan alamat tempat kakek Asnawi itu tinggal untuk memberikan bantuan.
Berikut beragam komentar warganet.
“Ya Allah gini pemerintah yg katanya mau kasih uang sm korban judi online???? padahal orang2 seperti bapak ini lbh membutuhkan”
“In abah ny dmna yah klo ad di tmpt daerah saya sini saya bisa ny bantu bersihin luka.a sy kasih salep ibat dn cairan steril trus tak perban stiap 3 hri sekali tak gantikan bah……”
“Ya Allah kakek”
“Masyallah! Astaghrirullahal’adzim! Kasian bgt kakek!!! Semogga Cepet ada yg membantu mu ya kakek. ..seharusnya ada lembaga sosial utk kanker patient yg tidak mampu.. maupun pihak rumah sakit yg bisa membantu dengan cuma2.”
“Ya Allah Lindungi kakek sehatkn kakek pnjgkn umurny murahkn rezkyny. Amin”
“Ya Allah astaghfirullah, kemana dinas sosial,” tulis beragam komentar warganet.
Kisah Lainnya - Kisah Kakek Renta Penjual Pisang Tawarkan Dagangan ke Rumah-rumah Warga, Terpaksa Masih Cari Nafkah
Sebuah video seorang kakek renta penjual pisang menawarkan dagangannya ke rumah-rumah warga ini viral di media sosial.
Penjual pisang tersebut merupakan sudah lansia namun tetap semangat mencari nafkah.
Ternyata di balik usahanya itu ada kisah pilu yang ditanggungnya.
Ia terpaksa masih mencari nafkah dengan kondisinya yang sudah renta karena hidup sebatang kara.
Baca juga: Sosok Kakek Abdullah, Lansia 84 Tahun di Aceh Jalani Hari Tua Jadi Pengrajin Rumbia, Dijual Rp8.000
Kini, kisah pilu kakek renta itu viral setelah dibagikan akun Instagram @adiefwafi, dikutip Tribunjabar.id, Selasa (4/6/2024).
Dalam video tersebut memperlihatkan kakek renta yang disebut Mbah itu terduduk di depan rumah warga.
Ia membawa buah pisang yang dia tanggung untuk dijual.
Dari sekilas kondisi kakek penjual pisang tersebut tampak sudah tidak lagi dalam keadaan bugar.
Tubuhnya yang mungil gemetar seperti tak kuat lagi menopang beban badannya dan beban lainnya.
Namun, ia harus membawa buang pisang dagangannya yang dipikul menggunakan kayu di pundaknya.
Dalam keterangan pengunggah menceritakan kakek renta tersebut berjualan menawarkan pisang ke rumah-rumah warga.
Ia merasa iba melihat keadaan kakek penjual pisang tersebut tampak sudah tidak layak lagi berjualan.
Ia kagum karena di usianya yang sudah berumur masih tetap semangat.
Pengunggah menyebut kakek renta tersebut menjual pisangnya seharga Rp 15 ribu per sisir.
Harga tersebut berbeda-beda tergantung jenis pisangnya.
Diceritakan bahwa kakek renta penjual pisang berjualan setiap hari dari pagi sampai sore.
Hal yang memilukannya ternyata ia membantu menjualkan pisang tersebut milik orang lain.
Dari hasil penjualan pisang tersebut sang kakek hanya mendapat upah jika laku 1 sisir mendapatkan Rp 5 ribu.
Meski hanya mendapat upah yang tak seberapa, kakek terpaksa melakukan pekerjaan tersebut.
Ternyata alasan ia masih tetap semangat berjualan karena ia hidup sebatang kara.
Diungkap pengunggah, kakek renta tersebut berjualan pisang untuk bertahan hidup.
“Mbah pisang sebatang kara tinggal sendirian dirumah , beliau jualan hanya untuk menyelamatkan perutnya sendiri demi untuk bertahan hidup,” tulis pengunggah.
Karena merasa iba dan prihatin, pengunggah tergerak untuk memberikan bantuan kepada kakek renta tersebut dengan membuka donasi.
Kini, video kisah pilu kakek renta penjual pisang tersebut viral dan mendapat perhatian dari warganet.
Tak sedikit warganet ikut merasakan kesedihan atas nasib kakek penjual pisang tersebut.
Baca juga: Kisah Perjuangan Hadimi, Kakek 78 Tahun asal Ciamis Ambil Bansos Jalan Kaki 13 Km Tanpa Alas Kaki
Berikut beragam komentar warganet.
gita_nawros
“Ya Allah hadirkan orng2 baik disini semoga donasi terkumpul banyak”
pangestumelody
“Bapak andai hdup bisa memilih ,tak akan kau pilih jalan hdup mu bgini,tertatih2 memikul dagangan mu prihatin tapi bapak TDK pnya pilihan lain selain berjuang keras dalam usia renta utk brtahan hdup singgahi bpak ya org2 baik”
fitriah_oktavina
“Setuju...semoga banyak orang baik membantu....sehat selalu mbah”
ema_zacky
“Bntu gerobak atau spd gunung biar abah gk capek mikul nya kak”
eka.wahyuningsih17
“Ya Allah mudahkanlah segala urusannya... Aamiin”
dheynabiel7258
“Sehat selalu bah,” tulis beragam komentar warganet.
Hingga artikel ini dimuat belum diketahui lebih lengkap mengenai lokasi tempat sang kakek itu tinggal.
#BeritaViral
Viral, Mahasiswi di Papua Selesaikan Skripsi Menggunakan Hape Sebut Perjuangan Hidup, Tuai Pujian |
![]() |
---|
Nasib Pilu Ida TKW Disiksa Majikan hingga Koma di Malaysia, Kini Lumpuh, Bupati Kerinci Turun Tangan |
![]() |
---|
Viral Video Perundungan Anak SMP di Pangandaran, Durasi 48 Detik, Polisi Panggil Saksi |
![]() |
---|
Pilu Ramisih, Punya Anak PNS tapi Telantar di Kandang Sapi, Anak Ogah Rawat karena Takut Istri |
![]() |
---|
Fakta-fakta Film Animasi Merah Putih: One For All Senilai Rp6,7 Miliar yang Viral Tuai Kritikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.