ITB Raih Nilai Tertinggi UTBK secara Nasional, Ini Cara Cek Kelulusan SNBK
Peserta dengan nilai UTBK tertinggi selanjutnya, ujar Ganefri, memilih Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Matematika.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih rata-rata Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tertinggi dalam penerimaan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024.
Ketua Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof Ganefri, Ph.D., mengatakan ITB menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) yang mendapatkan rata-rata UTBK tertinggi dengan nilai sebesar 718,73.
Peserta dengan nilai UTBK tertinggi di ITB sendiri meraih skor 855,56.
Peserta SNBT tersebut memilih Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Komputasi.
Peserta dengan nilai UTBK tertinggi selanjutnya, ujar Ganefri, memilih Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Matematika. Ia mendapat skor 847,96.
"ITB sendiri telah menerima 1.752 orang calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur SNBT 2024," katanya melalui siaran digital, Kamis (13/6).
Dalam keterangan tertulisnya, Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengatakan, hasil kelulusan SNBT 2024 yang mulai diumumkan, Kamis (13/6) ini dapat dilihat melalui laman https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.
Peserta cukup memasukkan Nomor Pendaftaran UTBK-SNBT 2024 dan tanggal lahir peserta sesuai dengan data diri yang telah teregistrasi pada sistem SNPMB.
Dilanjutkan dengan mengklik checkbox pernyataan, “Dengan ini saya menyatakan bahwa apabila di kemudian hari ditemukan kecurangan yang saya lakukan dalam SNBT 2024, maka status penerimaan saya dibatalkan.”.
Berbeda dengan tahun lalu, pada tahun ini para pendaftar SNBT dapat memilih 4 pilihan program studi. Pada PTN Akademik, sebanyak 190.444 pendaftar dinyatakan lulus dan tersebar di 75 PTN. Untuk pilihan 1, dari 748.491 pendaftar, sebanyak 87.833 di antaranya dinyatakan lulus. Pilihan 2, dari 699.102 pendaftar sebanyak 83.176 pendaftar dinyatakan lulus. Pilihan 3, dari 339.393 pendaftar sebanyak 14.080 orang lulus, sementara pilihan 4 dari 174.892 pendaftar hanya 5.355 yang lulus.
Sebanyak 70.992 di antara total yang lulus pada PTN Akademik adalah pendaftar pelamar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Ada 256.587 orang yang tahun ini mendaftar dengan KIP Kuliah di PTN.
Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang tersebar di 25 kampus, sebanyak 12.245 pendaftar dinyatakan lulus SNBT. Dari 14.032 pendaftar pilihan 1 hanya 3.790 pendaftar yang dinyatakan lulus. Untuk pilihan kedua, dari 26.317 pendaftar hanya 7.500 pendaftar yang lulus. Pada pilihan 3, dari 2.527 pendaftar, hanya 768 yang dinyatakan lulus, sementara pilihan 4 dari 690 pendaftar hanya 187 pendaftar yang dinyatakan lulus.
Pada PTN Vokasi yang tersebar di 44 Politeknik Negeri, sebanyak 28.415 pendaftar dinyatakan lulus SNBT. Untuk pilihan 1, dari 22.535 pendaftar hanya 5.730 di antaranya yang lulus. Pilihan 2, dari 31.210 pendaftar sebanyak 4.216 pendaftar lulus. Pilihan 3 dari 107.120 pendaftar sebanyak 11.478 yang lulus, sementara pilihan 4 dari 96.391 pendaftar, hanya 6.991 pendaftar yang lulus. Sebanyak 11.147 di antara total yang lulus pada PTN Vokasi adalah pendaftar pelamar KIP Kuliah.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Anindito Aditomo, menyampaikan bahwa dalam aspek keadilan pada SNPMB Tahun 2024, Kemendikbud Ristek berharap siswa yang diterima di PTN adalah siswa yang memiliki potensi dan memanfaatkan kesempatan belajar dengan baik. Sehingga manfaatnya tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masyarakat.
“Ketika ada kecocokan antara siswa yang diterima dengan kesempatan belajar yang diberikan, ini kemanfaatannya tidak hanya untuk individu tetapi kemanfaatan kolektif dan sosial,” ucap Nino.
Ganefri, yang juga Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Tahun 2024, menyampaikan ucapan selamat kepada peserta SNBT Tahun 2024 yang dinyatakan lulus seleksi Jalur SNBT.
“Kepada para peserta yang lulus, diharapkan segera melakukan verifikasi data akademik dan registrasi ulang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh PTN yang dituju,” kata Ganefri.
Pada verifikasi data akademik dan registrasi ulang, peserta yang dinyatakan lulus seleksi Jalur SNBT wajib memenuhi ketentuan, yaitu menunjukkan rapor asli, ijazah/Surat Keterangan Lulus (SKL) asli, dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh PTN yang dituju. Bagi peserta lulus Seleksi Jalur SNBT Tahun 2024 yang melamar KIP Kuliah, selain verifikasi data akademik, juga akan dilakukan verifikasi data ekonomi berdasarkan dokumen dan/atau kunjungan ke alamat tinggal peserta.
Ganefri juga berpesan kepada peserta yang belum lulus SNBT untuk tidak berkecil hati karena masih mempunyai kesempatan untuk mengikuti Seleksi Jalur Mandiri Tahun 2024.
Bukan Kiamat
Pengamat Kebijakan Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, Prof Cecep Darmawan menilai fenomena membludaknya peminat yang mendaftar untuk seleksi nasional berdasarkan tes, merupakan hal lumrah tiap tahun.
Menurutnya, memang beberapa program studi di beberapa universitas ada yang keketatannya 1-10, artinya minat siswa masuk perguruan tinggi negeri tetap menjadi primadona walau diterpa isu uang kuliah tunggal (UKT) mahal.
"Masuk ke perguruan tinggi saat ini, jangan melihat negeri dan swasta saja, tapi lihat dari minat dan potensi calon mahasiswa ke depan mau menjadi apa dan kecocokan dengan program studinya."
"Jika calon mahasiswa tak diterima di negeri, maka itu bukan berarti kiamat. Sikapi dengan wajar saja. Mungkin persaingannya ketat, karena belum tentu prestasinya jelek, bisa saja karena keketatannya tinggi. Apalagi, jika hanya sekali tes seperti itu. Intinya, jangan putus asa," kata Guru Besar UPI ini, Kamis (13/6).
Dia pun menyebut masih banyak jalur bila tidak diterima PTN, semisal ada pendidikan kedinasan dan banyak kampus swasta yang sama unggul dengan negeri serta bayarannya ada pula yang terjangkau.
"Enggak semua swasta mahal. Negeri pun tak semua murah. Jika mau ke perguruan tinggi swasta, maka lihat peringkat akreditasinya."
Sekarang kan ukurannya itu. Kalau enggak lulus PTN jangan putus asa atau gagal dalam studi. Tapi, berpikirlah bahwa banyak orang yang sukses bukan hanya dari lulusan PTN, melainkan dari perguruan tinggi swasta juga."
"Jangan berkecil hati, banyak peluang sukses. Terpenting, dia serius dan disiplin mau itu negeri atau swasta bergantung ke kitanya," katanya.
Jika memang penasaran mau tetap ke PTN, Prof Cecep Darmawan pun menyebut masih bisa tahun depan untuk mencobanya. Namun, dari pada menunggu tahun depan lebih baik kuliah saja di tempat lain, semisal alternatif perguruan tinggi kedinasan yang umumnya tak bayar dan justru difasilitasi.
"Intinya calon mahasiswa harus jadi generasi tangguh, jangan mudah menyerah. Selalu ada hikmah di setiap peristiwa."
"Belajar dan berdoa yang optimal adalah resep jitu sukses kuliah di PT baik negeri maupun swasta. Ingat bahwa tidak ada lagi dikotomi negeri dan swasta," katanya.(syarif abdussalam/nandri prilatama/nazmi abdurahman)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.