Kembangkan Taksi Udara untuk Transportasi, Intercrus Aero Indonesia Gandeng PTDI

Pesawat Intercrus Sola adalah pesawat Vertical Take-Off Landing (VTOL) elektrik dengan kapasitas 4 (empat) penumpang dan memiliki daya angkut 1.200 kg

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Ilustrasi pesawat Intercrus Sola 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sepakati Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Intercrus Aero Indonesia di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Pusat Management (GPM) Lt. 9, PTDI Bandung.

Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh. Arif Faisal dengan Founder & CEO PT Intercrus Aero Indonesia, Jeremy Hasian Saragih, disaksikan Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan.

Adapun ruang lingkup MoU meliputi kerja sama pengembangan, sertifikasi, manufaktur dan komersialisasi produk Advanced Air Mobility, yang bernama Intercrus Sola. 

Baca juga: PTDI dan UNPAS Bersinergi dalam Proyek Lingkungan Berkelanjutan

Pesawat Intercrus Sola adalah pesawat Vertical Take-Off Landing (VTOL) elektrik dengan kapasitas 4 (empat) penumpang dan memiliki daya angkut 1.200 kg, yang akan memungkinkan perjalanan 9-10 kali lebih cepat dibandingkan mobil, dengan kemampuan jarak tempuh 100 km di area perkotaan, serta kecepatan maksimal 150 km/jam.

Perancangan pesawat ini mengacu pada Civil Aviation Safety Regulations (CASR) Part 27, Directorate General of Civil Aviation (DGCA), Kementerian Perhubungan RI. 

PT Intercrus Aero Indonesia merupakan perusahaan Start-Up di bidang penelitian dan pengembangan, serta manufaktur pesawat Vertical Take-Off & Landing (VTOL) elektrik pada sektor Advanced Air Mobility (AAM)

Kerja sama strategis PTDI dengan PT Intercrus Aero Indonesia akan mendukung pengembangan taksi udara di Indonesia.

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sepakati Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Intercrus Aero Indonesia di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Pusat Management (GPM) Lt. 9, PTDI Bandung. Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh. Arif Faisal dengan Founder & CEO PT Intercrus Aero Indonesia, Jeremy Hasian Saragih, disaksikan Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sepakati Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Intercrus Aero Indonesia di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Pusat Management (GPM) Lt. 9, PTDI Bandung. Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh. Arif Faisal dengan Founder & CEO PT Intercrus Aero Indonesia, Jeremy Hasian Saragih, disaksikan Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan (istimewa)

“Seiring dengan meningkatnya demand terhadap pesawat Advanced Air Mobility, seperti pesawat terbang e-VTOL, produk yang akan dikembangkan bersama PT Intercrus Aero Indonesia ini dapat membantu mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di wilayah metropolitan, mengurangi waktu transit dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Hal ini juga tentunya dapat memberikan nilai tambah teknologi dan peningkatan kemampuan engineering PTDI di sektor AAM,” kata Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI

Perjanjian ini dijadikan sebagai landasan kerja sama antara kedua pihak, dimana kedepannya PTDI dan PT Intercrus Aero Indonesia akan bersama-sama mengembangkan, mensertifikasi, memanufaktur dan komersialisasi pesawat Intercrus Sola

"Kami juga berharap dengan terbentuknya tim teknis antara PTDI dan PT Intercrus Aero Indonesia dapat melakukan pengembangan teknologi industri ini secara progresif kedepannya, tidak hanya sebagai produk AAM untuk memenuhi kebutuhan penerbangan sipil, logistik dan tourism saja, melainkan juga untuk kebutuhan military & defense,” katanya

Kerja sama ini merupakan langkah awal bagi kedua belah pihak yang berkomitmen untuk mengembangkan layanan taksi udara.

Baca juga: Menhan Prabowo Terima Pesawat dan Helikopter Dari PTDI, Perkuat Pertahanan TNI Angkatan Laut

“Dengan adanya kerja sama dengan PTDI, kami dapat mengembangkan penawaran penerbangan otonom untuk penumpang di daerah perkotaan. Saat ini PT Intercrus Aero Indonesia sedang dalam tahap finalisasi desain prototype, yang rencananya akan disertifikasi oleh DGCA dan secara bertahap akan diproses sertifikasi oleh Federal Aviation Administration (FAA),” kata Jeremy Hasian Saragih, Founder & CEO PT Intercrus Aero Indonesia

Ia mengatakan,ditargetkan pengembangan prototipe penerbangan bisa dilakukan sebelum bulan Agustus 2025.

Saat ini pihaknya sedang finalisasi untuk desain setelah itu akan ada proses manufakturing komponen serta testing yang akan dilakukan sebelum terbang perdana.

Pihaknya berharap, taksi udara atau kendaraan masa depan modern ini bisa dioperasionalkan tahun 2028.

“Harapannya bisa untuk seluruh kota di Indonesia yang mengalami urban conjuntion. Tapi untuk pilot project  kami akan coba ke IKN karena mereka sudah punya plan untuk menerapkan advance air mobility ini,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved