Pemkab Sumedang Intervensi Sektor Pertanian Demi Hapus Kemiskinan Ekstrem

Perlu kolaborasi dari semua pihak untuk mengakselerasi penghapusan kemiskinan ekstrem ini.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
istimewa
Penjabat Bupati Sumedang, Yulia Ramli 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sektor pertanian terus digenjot dan diawasi agar menjadi solusi dalam penghapusan kemiskinan ekstrem. Pemerintah Kabupaten Sumedang menargetkan angka kemiskinan ekstrem harus mencapai 0 persen pada Desember 2024.

"Desember tahun ini kami targetkan tidak ada lagi warga miskin ekstrem di Sumedang," kata Penjabat Bupati Yudia Ramli di PPS, Senin (10/6/2024).

Tentu, kata Yudia, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.

Perlu kolaborasi dari semua pihak untuk mengakselerasi penghapusan kemiskinan ekstrem ini.

Pemerintah sudah berkolaborasi dengan Forkopimda untuk mengakselerasi penghapusan miskin ekstrem, tinggal memberikan penguatan terhadap intervensi di lapangan.

Berdasarkan laporan yang ia terima, kantung kemiskinan ekstrem masih berada di desa-desa yang penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sekitar 40 persen kontribusi kemiskinan berasal dari pertanian.

Sebab, kebanyakan warga bukanlah petani pemilik lahan, tapi petani penggarap.

Di tengah kondisi tersebut, para petani tak jarang dihadapkan pada tantangan kekeringan dan distribusi air yang tidak merata saat musim kemarau yang berakibat pada penurunan produktivitas dan kualitas hasil panen, sehingga mengurangi pendapatan.

Di Kecamatan Ujungjaya sebagai lumbung padi, pompanisasi dilakukan, diharapkan membantu para petani dari sisi produksi untuk menggerakkan perekonomian dan menghasilkan efek ganda yang signifikan.

"Kami gencarkan pompanisasi untuk membantu kelompok tani di wilayah Ujungjaya. Kami juga lakukan pertemuan dengan PLN dan Pertamina mereka siap membantu petani untuk penyediaan bahan bakar dan penyediaan aliran listrik," ujar Yudia. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved