Beberapa Pemain Persib Bandung DIRUJAK Warganet Setelah Ikut Kampanye IniSepakbolaIndonesia?

TRIBUNJABAR.ID - Beberapa pemain Persib Bandung dituding takut bersaing setelah ada wacana kuota pemain asing pada Liga 1 2024-2025 diubah menjadi 6+2.

Dari delapan pemain asing itu, dua di antaranya berasal dari Asia.

Sebelumnya, pada Liga 1 2023-2024, skema pemain asing adalah 5+1. Dari enam pemain itu, satu harus dari Asia Tenggara.

Perubahan regulasi ternyata tak disukai pemain lokal.

Beberapa pemain Persib Bandung juga menunjukkan hal itu lewat unggahan di Instagram masing-masing.

Beberapa pemain Persib mengunggah gambar berlatar belakang hitam penuh dengan tanda tanya dan tulisan IniSepakbolaIndonesia?

Pada caption ditulis "Pertanyaan untuk kita semua, apakah ini kompetisi sepakbola indonesia?" lalu diakhiri #inisepakbolaindonesia?

Pemain Persib yang mengunggahnya di antaranya Reky Rahayu, Fitrul Dwi Rustapa, Henhen Herdiana, Achmad Jufriyanto, Dedi Kusnandar, Rezaldi Hehanussa, Zalnando, dan Febri Hariyadi.

Baca juga: Pemain Liga 1 Ramai Kampanyekan Ini Sepak Bola Indonesia?, Skuad Persib Bandung Ikut Serukan

Unggahan mereka bukannya mendapat dukungan, tapi malah dipenuhi kalimat rujakan di kolom komentar.

Di antaranya terkait mental tak mau bersaing.

Mendapat komentar negatif, Henhen bahkan membalas satu komentar di unggahan pada akun Instagram miliknya, @henhenherdiana12.

"Ngarti naon maneh masalah maen bola," tulis Henhen pada komentar akun @mubaraks****.

Akun @mubaraks**** pada unggahan Henhen menulis komentar "Giliran ada kesempatan Abroad pd gak mau, nah sekarang ada Rsgulasi kuota tambahan pemain Asing pada ngeluh, gimana mau maju sepakbola konoha, kalo SDM nya masih dizona nyaman semua."

Rata-rata, komentar pada unggahan seragam pemain Persib itu adalah bernada menyayangkan. Pemain Persib itu dituding takut bersaing dan memiliki mental tempe.

Baca juga: Bali United Segera Umumkan Pemain Baru Setelah Lepas 8 Penggawa, Bagaimana dengan Persib Bandung?

Beberapa di antaranya bahkan membandingkan kompetisi di negara Asia Tenggara lain, misalkan Malaysia dan Thailand, yang sudah lebih dulu menerapkan kuota pemain asing lebih banyak.