Beda Bogart Shark Classic dan Bogart Shark Club, yang Mana yang Membubarkan Diri di Mapolres Tasik?

Dari ratusan orang yang ditangkap itu, satu di antaranya bahkan masih kelas 6 SD.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Ravianto
Aldi M Perdana/Tribun Jabar
(Kiri) Para pendiri Bogart Shark Club atau BSC berfoto bersama pada 1989 silam. (Kanan) Uyung Aria dan Rofi saat menunjukan jaket BSC yang dibuat saat mereka masih duduk di bangku SMA. 

"Kenapa baru sekarang? Mau kami tindak pun, kami juga bingung, karena mereka bukan bagian dari kami. Benar-benar berbeda. Saya juga tidak dianggap senior. Tapi alhamdulillah, ada tindakan dari polisi dan masyarakat. Mudah-mudahan ada hikmah dari kejadian ini," terangnya.

Uyung dan Rofi juga menilai bahwa adanya sebuah pola asuh di kelompok tersebut yang salah padasaat ini.

"Kalau dulu, dengan cara kami ingin mencari identitas, kami ikutan pertandingan balap. Bahkan dulu ada sosok yang mengarahkan, seperti Bengkel Entog Motor dan Apuy Motor. Bahkan kami juga mengundang 2 personil Slank, yaitu Kakak dan Pay," ucapnya.

Dengan demikian, Uyung mengaku bahwa pihaknya terbuka bagi siapa saja.

"Kami yakin, di antara BSC yang itu, masih banyak anggotanya yang inging mengubah stigma BSC itu bukan sebuah geng motor, karena saya pernah melihat di media sosial kegiatan-kegiatan positif yang mereka lakukan," terangnya.

"Oleh sebab itu, kami sangat terbuka buat rekan-rekan yang ingin tahu sejarah dan ingin membangun Kota Tasikmalaya," pungkasnya. (*)

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved