Beda Bogart Shark Classic dan Bogart Shark Club, yang Mana yang Membubarkan Diri di Mapolres Tasik?
Dari ratusan orang yang ditangkap itu, satu di antaranya bahkan masih kelas 6 SD.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Ratusan anggota geng motor Bogart Shark Classic (BSC) diringkus jajaran Polres Tasikmalaya Kota, Sabtu (1/6/2024) malam.
Pihak kepolisian langsung memanggil masing-masing orang tua dan walinya, Minggu (2/6/2024).
Pantauan di Markas Komando (Mako) Polres Tasikmalaya Kota, para petinggi Geng BSC dibariskan di hadapan ratusan anggotanya yang diketahui sebanyak 266 orang.
Dari ratusan orang yang ditangkap itu, satu di antaranya bahkan masih kelas 6 SD.
Setelah ratusan anggotanya ditangkap, Bogart Shark Classic (BSC) membubarkan diri di Markas Komando (Mako) Polres Tasikmalaya Kota pada Minggu (2/6/2024).
Bubarnya BSC ditengarai oleh desakan para orang tua dan/atau wali anggota geng motor tersebut yang hadir dan menyaksikan anak-anaknya diamankan polisi pada Sabtu (1/6/2024) malam kemarin.

Faktanya, Bogart Shark Club dan Bogart Shark Classic merupakan kelompok yang berbeda dan tidak berafiliasi meski keduanya memiliki singkatan yang sama, yakni BSC.
Salah satu pencetus Bogart Shark Club, Rofi (52) menyebut, BSC didirikan pada tahun 1987.
"Bogart Shark Club ya, bukan Bogart Shark Classic, itu didirikan pada 1987 silam. Itu didirikan oleh kawan-kawan dekat saja dari SMP Negeri 2, dulu," ucapnya kepada TribunPriangan.com pada Minggu (2/6/2024) malam.
Rofi juga menyebut, bahwa pada saat itu, dirinya beserta kawan-kawanya sering berkumpul di kediaman salah satu rekannya di Jalan Sutisna Senjaya atau Sutsen, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
"Malam minggu, kami suka nongkrong di Jalan Dr Soekardjo atau Dokar, nah kalau nginep suka di Jalan Sutsen," paparnya.
Suatu hari di 1987, tambah Rofi, salah satu rekannya, yakni mendiang Yadi Aki, mengajak kawanan tersebut untuk berpelesir ke Pangandaran.
"Mendiang bilang, 'kita bikin grup yuk,' katanya waktu itu karena mau main ke Pangandaran. Tercetuslah nama Bogart Shark Club, yang sampai saat ini, hanya kawan-kawan kami saja yang tahu arti sebenarnya kata 'Bogart Shark Club' itu sendiri," paparnya.
"Lalu, kenapa waktu itu ambil logo hiu? Itu karena cetusan mendiang juga. Katanya, 'kan hiu juga penyendiri, jadi sendirian juga berani,'. Tapi 'kan tidak semua orang tahu arti kata 'Bogart' apa," tutur Rofi.
Sementara itu, salah satu pendiri, Uyung Aria (51) mengatakan, seiring perkembangan waktu, pada 1989, karena mereka mulai beranjak ke tingkat SMA, akhirnya Bogart Shark Club mulai banyak yang brgabung.
Untuk Kesekian Kalinya Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Bungkam saat Ditanya Tunjangan |
![]() |
---|
Srikandi PLN & YBM PLN Peringati HPN dengan Berbagi Kebaikan, Salurkan Sembako untuk Santri di Tasik |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar Beri 4 Catatan Kritis untuk Raperda RPJMD Kabupaten Tasikmalaya, Apa Saja? |
![]() |
---|
Video Viral, Kepala Dinsos Tasikmalaya Adu Mulut dengan Warga Soal Bansos Terindikasi Judi Online |
![]() |
---|
Memanas, DPRD dan Bupati Tasikmalaya Saling Sindir Soal Pengalihan Anggaran Linmas Rp7 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.