Kisah Perjuangan Ayah di Kudus Berangkat Haji, Rela Jadi Kuli Angkut Demi Istri dan Anak Bisa Ikut
Kisah perjuangan seorang ayah di Kudus rela jadi jadi kuli angkut sejak tahun 90-an demi istri dan anak bisa ikut berangkat haji bersama ke Tanah Suci
TRIBUNJABAR.ID - Untuk bisa berangkat haji ke Tanah Suci, setiap orang harus malalui kisah perjuangan yang berbeda-beda.
Seperti kisah perjuangan seorang ayah di Kudus Jawa Tengah untuk berangkat haji dirinya harus banting tulang hingga bertahun-tahun.
Ia harus berjuang hingga rela jadi kuli angkut sejak tahun 90-an demi istri dan anak bisa ikut berangkat haji bersama ke Tanah Suci.
Itulah yang dilakukan oleh Iskan Engsan (61) seorang ayah di Kudus, Jawa Tengah.
Baca juga: Sosok Popon Jemaah Haji Asal Pangandaran Wafat di Jeddah, Banyak Bantu Jemaah Lain dan Selalu Ceria
Iskan Engsan akhirnya bisa berangkat haji pada tahun 2024 ini bersama dengan istrinya Muntaham Rukam (58) dan anak pertamanya meski badal haji.
Namun untuk bisa berangkat haji, ada perjuangan yang harus dilakukan ayah yang bertempat tinggal di Desa Ngembalkulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
Ia rela menjadi kuli angkut barang sejak tahun 90-an bermodalkan tenaganya, pria ramah itu menjual jasanya kepada siapapun yang membutuhkan.
"Waktu tahun 90-an itu sudah jadi kuli angkut, ya apa saja batu, genting, kayu itu dibayar seadanya gitu terus saya tabung sampai punya mobil angkut sendiri," ujar Iskan Engsan kepada tribunjateng, Sabtu (25/5/2024).
Hingga akhirnya pada tahun 2001 Iskan Engsan mampu membeli mobil angkutannya sendiri dan dia gunakan untuk bekerja sehari-sehari.
Bermodalkan mobil tua itu, Iskan mulai merintis usahanya, mulai dari kuli panggul, kuli angkut dan mengarit rumput untuk mengumpulkan pakan ternak, dan memproduksi genting telah dia lalui.
Mulai saat itu, Iskan mampu sudah berniat untuk berangkat haji, pada tahun 2012 Iskan mulai mengalokasikan sebagian uang pendapatannya untuk berangkat ke tanah suci.
Iskan sempat mengaku berat saat mulai merintis tabungan berangkat hajinya, yang pada awalnya tak bisa konsisten dalam menabung.
Namun lantaran keinginanya yang menggelegak dia rela untuk bekerja keras dan terus rutin nabung sedikit demi sedikit di kaleng bekas kue kering.
"Ya misal itu sehari dapat Rp50ribu, yang Rp20ribu memang saya tabung untuk haji dan sisanya untuk kebutuhan rumah. Tapi terkadang ga mesti, sehari ntah nabung Rp5ribu atau Rp10ribu yang penting nabung," ucap Iskan.
Saat mengingat perjuangannya untuk bisa berangkat haji, mata Iskan mulai berkaca-kaca lantaran pencapaiannya saat ini sudah bisa diraihnya.
Tidak hanya menabung saja, usai beribadah lima waktu Iskan selalu bermunajat melangitkan doa yang sama. Untuk bisa beribadah haji menyempurnakan rukun islamnya yang ke lima.
Derai airmatanya juga tak bisa dia bendung, setiap kali mengingat perjuangan masa lalunya untuk bisa beribadah haji.
"Saya tidak berhenti untuk minta sama Yang Kuasa. Yang Kuasa itu lebih tahu kok, apa yang diminta hambanya. Tapi memberinya dengan cara apa kan kita tidak tahu," ucapnya.
"Kapan ya saya bisa naik haji sama keluarga sama anak, tapi Alhamdulillah meski anak saya tidak ada tapi bisa badal haji Alhamdulillah itupun biayanya tidak sedikit," sambungnya dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Kisah Haru Mbah Sombret Rela Antar Tetangga Berangkat Haji Naik Ojek Ongkos Rp 600 Ribu, Tuai Pujian
Iskan juga pernah pesimis saat gempuran Covid-19 mulai menasuki Indonesia, apalagi Kabupaten Kudus pernah menjadi zona hitam pada era pandemi.
Seharusnya, dia dijadwalkan berangkat pada tahun 2021. Perasaan was-waspun berkecamuk di dalam dirinya, apakah bisa atau tidak berangkat haji ditengah kasus kematian Covid-19 yang tinggi.
"Harusnya berangkat 2021, pas itu mikir wah bisa berangkat benar tidak ya. Saya terus berdoa dan minta sama Allah. Terus tahun 2024 ini akhirnya saya bisa berangkat kloter 68," ucapnya.
Saat dirinya mendapatkan pengumuman keberangkatan pada tahun 2024, Iskan merasa terharu. Segala persiapan telah dia lakukan, hingga selama satu tahun ini, dia mengurangi intensitas pekerjaannya dan berolahraga, untuk menyiapkan fisiknya se prima mungkin saat beribadah.
Artikel ini diolah dari TribunJateng.com
Lisa Mariana Ungkap Sosok Suaminya Doris Setiawan, Berdalih Soal Sosok Ayah Kandung Asli Anaknya |
![]() |
---|
Reaksi Revelino Tuwasey: Hasil Tes DNA Ridwan Kamil Negatif, Eks Pacar Lisa Mariana: Puas Banget Gue |
![]() |
---|
Sosok Roihan Kuli Angkut Pasir Berhasil Diterima Unesa, Guru Kompak Patungan Bayar Biaya Kuliah |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Ayah Komandan Paskibra yang Meninggal, Kevin Rela Tinggalkan Jenazah Demi HUT RI |
![]() |
---|
Gereja Roh Kudus Paroki Ferratella: Destinasi Baru Misa Peziarah Indonesia Berkat Kardinal Suharyo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.