Pesawat Latih Jatuh di Tangerang

3 Anak Terus Memanggil Ketika Jenazah Farid Ahmad Diturunkan ke Liang Lahat

istri Farid yakni Rina Aprianti (34) terlihat terus meneteskan air mata, sedangkan tiga orang anaknya terus memanggil ayah saat jenazahnya dikebumikan

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
hilman kamaludin/tribun jabar
Proses pemakaman korban pesawat jatuh asal KBB saat dimakamkan di TPU Kampung Cisasawi, RT 01/05, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Senin (20/5/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Isak tangis mengiringi pemakaman jenazah Farid Ahmad (34) di TPU Kampung Cisasawi, RT 01/05, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (20/5/2024).

Farid yang bekerja sebagai teknisi pesawat tersebut merupakan satu dari tiga korban yang meninggal dunia akibat pesawat latih jatuh di Bumi Serpong Damai (BSD), Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Di tempat pemakaman, istri Farid yakni Rina Aprianti (34) terlihat terus meneteskan air mata, sedangkan tiga orang anaknya yang masih berusia 5 tahun terdengar terus memanggil ayah saat jenazahnya dikebumikan.

"Pemakaman ini dihadiri pihak keluarga, sahabat karib dan teman-temannya dari Jakarta juga datang ke sini," ujar Sepupu korban, Mustafa (23) saat ditemui di TPU Kampung Cisasawi, Cihanjuang, Senin (20/5/2024).

Ia mengatakan, terkait kecelakaan yang dialami oleh Farid itu pertama kali diketahui oleh istrinya karena informasinya cepat menyebar terutama melalui berita di berbagai media.

Pesawat jatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang, Minggu (19/5/2024).
Pesawat jatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang, Minggu (19/5/2024). (instagram@tangsellife)

"Apalagi soal kegiatan akan melakukan penerbangan pada hari Minggu juga diketahui oleh pihak keluarga," katanya.

Sementara pihak keluarga hingga saat ini masih syok terkait meninggalnya Farid, tetapi di sisi lain mereka sudah merasa ikhlas karena kejadian itu sudah menjadi takdir.

"Intinya kami sekeluarga menerima semua kondisi dan musibah ini, semoga kami pihak keluarga diberikan ketabahan," ucap Mustafa.

Sementara tetangga korban Busrol Karim (54) mengaku, merasa kehilangan atas meninggalnya Farid apalagi ia tidak setiap hari bertemu dengan almarhum karena dia selama ini sibuk bekerja sebagai teknisi pesawat.

"Saya terakhir ketemu 4 hari kebelakang, saat ini dia naik motor dan hanya menyapa saya dan saat itu gak ada gelagat yang aneh," kata Busrol.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved