Berita Viral

Sosok Satrio, Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk saat Hendak Psikotes, Ternyata Atlet Karate

Casis bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (19) harus menelan pil pahit gagal psikotes karena menjadi korban pembegalan.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
KOMPAS.com, Istimewa
Casis bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (19) menjadi korban pembegalan saat hendak mengikuti psikotes pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB. 

TRIBUNJABAR.ID - Calon siswa (casis) bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (19) harus menelan pil pahit gagal psikotes karena menjadi korban pembegalan.

Peristiwa pembegalan itu terjadi ketika Satrio Mukti Raharjo hendak berangkat menjalani psikotes pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.

Seharusnya, Satrio Mukti Raharjo mengikuti psikotes di SMK Media Informatika, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada pukul 05.00 WIB.

Namun, dirinya diadang oleh tiga orang begal yang menaikki satu sepeda motor dalam perjalanan, tepatnya di Jalan Arjuna Utara, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Satrio pun sempat berduel dengan para begal yang berbekal senjata tajam hingga dirinya mengalami luka bacok.

Baca juga: Viral Video 6 Remaja Aniaya ODGJ di PALI, Tendang Korban di Jembatan hingga Menjerit Kesakitan

Lantas, seperti apakah sosok Satrio?

Sosok Satrio

Dilansir dari Kompas.com, Satrio Mukti Raharjo tinggal di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Keberanian Satrio melawan para begal dengan tangan kosong saat itu karena dirinya adalah seorang atlet karate.

Tahun lalu, ia juara dua kejuaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Casis bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (19) yang menjadi korban pembegalan ketika hendak mengikuti psikotes.
Casis bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (19) yang menjadi korban pembegalan ketika hendak mengikuti psikotes. (KOMPAS.com/Rizky Syahrial)

"Saya aktif sejak SD. SMA mulai banyak menjuarai kompetisi," papar Satrio.

Oleh karena itu, ia tidak ragu untuk melawan tiga begal sekaligus.

"Pelaku pertama yang mendatangi saya tangan kosong. Di situ saya duel sama dia," ucap Satrio.

Ia menang melawan salah satu pelaku.

Kronologi Pembegalan

Awalnya, Satrio hendak berangkat menuju lokasi psikotes. Namun, ia diikuti oleh tiga orang dalam perjalanan.

Satrio pun curiga dengan pengendara itu. Ia sempat berhenti di depan salah satu SPBU untuk melihat gerak gerik mereka.

Rekaman CCTV menunjukkan pembegalan terhadap seorang casis bintara Polri bernama Satrio di Jalan Arjuna Utara, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Rekaman CCTV menunjukkan pembegalan terhadap seorang casis bintara Polri bernama Satrio di Jalan Arjuna Utara, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Istimewa)

"Saya berhenti dan lihat spion, mereka jalan pelan enggak mau mendahului saya. Saya sempat tunggu beberapa menit," ucap Satrio, dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/5/2024).

Karena waktu psikotesnya mepet, Satrio memutuskan untuk ngebut di jalan itu.

Baca juga: Viral Petani Menangis Histeris di Atas Hamparan Jagung Hingga Susi Pudjiastuti Ikut Beri Respons

"Pas saya mau belok di bawah flyover Kebon Jeruk, saya ditabrak dari belakang oleh pelaku," ucap Satrio.

Usai jatuh, salah satu pelaku turun dari motor menghampiri Satrio. Satrio pun bangun dan sempat berduel dengan pelaku. Ia pun menang.

Tak lama, pelaku kedua menghampirinya dengan senjata tajam (sajam) jenis golok. Satrio langsung dibacok.

"Saat dibacok, saya enggak merasa tangan saya kena karena saya merasa menangkis gagang golok," papar Satrio.

Satrio dibacok dua kali di bagian kaki dan tangan. Ia pun tumbang. Motor beserta ponselnya raib diambil pelaku.

Setelah itu, Satrio berusaha mencari pertolongan.

Ia melihat ada truk yang terparkir di dalam tol, tak jauh dari lokasi ia dibegal.

Satrio lantas mendatangi sopir truk dan meminjam ponsel untuk menghubungi orang tuanya.

"Kebetulan juga teman saya lewat, saya minta tolong diantar ke klinik. Tapi tidak diterima," papar dia.

Kemudian, Satrio dibawa ke RS Ukrida. Namun, ia hanya diperban saja.

"Saya langsung dirujuk ke RSUD Tarakan dan langsung ditindak," lanjut Satrio.

Setelah mendapat kabar, orang tua Satrio pun datang ke RSUD Tarakan.

"Jam 07.00 WIB, panitia penerimaan Polri bagian SDM langsung datang ke RS Tarakan. Mereka dapat informasi dari orangtua saya kalau saya kena begal," ucap dia.

Penjelasan Polisi

Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Sutrisno berjanji akan mengungkap kasus begal casis bintara polisi, Satrio Mukti Raharjo dalam waktu dua hari.

"Paling lama satu atau dua hari lagi kami tangkap pelakunya," ucap Sutrisno, dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/5/2024).

Sutrisno telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada 14 Mei 2024 malam.

"Kami memperjelas kronologi dari awal, korban berangkat dari rumah sampai ke TKP," tutur ia.

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa Closed Circuit Television (CCTV) yang mengarah ke TKP.

Namun, polisi masih belum melihat jelas pelat nomor pelaku.

"Cuma dari beberapa CCTV itu enggak kelihatan pelat nomor pelaku karena agak gelap ya," papar Sutrisno.

Ia berharap, masih ada CCTV yang merekam jelas pelat nomor pelaku, sehingga kasus ini bisa dipecahkan.

"Mohon doanya ya," kata Sutrisno.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Rizky Syahrial)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved