Cerita Pilu Ibu Vina saat Putrinya Tewas Disiksa Dirudapaksa Geng Motor, Nangis Dengar Rekaman Suara

Di balik tragedi Vina yang tewas dianiaya dan diperkosa 11 orang geng motor, Sukaesih Ibu Vina tak bisa menyaksikan kondisi terakhir kali putrinya itu

Editor: Hilda Rubiah
Youtube Denny Sumargo/Ist
Cerita pilu ibu Vina Cirebon tak bisa pulang menyaksikan kondisi terakhir putrinya saat Vina tewas, menangis mendengar suara rekaman 

TRIBUNJABAR.ID - Kepiluan dan duka masih dirasakan oleh Sukaesih, ibu Vina Cirebon.

Di balik tragedi Vina yang tewas dianiaya dan diperkosa 11 orang geng motor, Sukaesih tak bisa menyaksikan kondisi terakhir kali putrinya itu.

Sukaesih sama sekali tak bisa melihat kondisi Vina karena ia tak bisa datang ke Cirebon.

Hal yang memilukannya lagi, ibu Vina hanya bisa menangis histeris saat mendengar rekaman suara wanita yang diduga arwah putrinya meminta tolong.

Baca juga: Ayah Vina Cirebon Curhat Soal Arwah Anaknya Minta Tolong, Sebut Ada 3 Benda Ini Tertinggal di Jasad

Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Dia tewas bersama kekasihnya, Eky di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016.

Vina dan Eky dianiaya dan diperkosa 11 geng motor di Cirebon.

Geng motor yang baru tertangkap 8 orang itu merekayasa kematian Vina dan Eky seolah menjadi korban kecelakaan.

Di malam kejadian, keluarga langsung mengabari Sukaesih.

Saat itu dia berada di Malaysia karena bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Dikabarin satu malam bareng sama paman juga meninggal jam 10 malam. Dikabarin katanya kak paman gak ada, 00.30 WIB saya dikabarin sama anak laki-laki, 'mah dede di rumah sakit kecelakaan'," kata Sukaesih.

Sampai kemudian Sukaesih mendapat kabar bahwa Vina telah meninggal dunia.

Kesedihan Sukaesih tak bisa terluapkan.

Ia tak diizinkan bosnya untuk pulang ke Indonesia.

Sukaesih baru bisa pulang ke Indonesia setelah 40 hari kematian Vina Cirebon.

"Ibu syok sama bosnya belum boleh pulang, 40 hari baru boleh pulang. itu udah kebijakan," kata kakak Vina, Merliyana.

"Sayanya udah gak bisa apa-apa, sakit satu bulan," timpal Sukaesih.

Tiga hari kematian, Sukaesih dikirimi rekaman suara.

Perlu diingatkan kembali, rekaman suara orang kesurupan menjadi viral di media sosial terkait kasus Vina Cirebon.

Hati Sukaesih semakin hancur ketika mendengar rekaman suara kasus Vina Cirebon,

"Dikiriman suara sama anak," katanya.

Air mata Sukaesih jatuh karena menilai rekaman suara tersebut diyakini sebagai Vina.

"Tahu, suaranya itu memang suara Almarhumah Vina," kata Sukaesih.

Bahkan menurut Marliyana, teman-teman Vina pun menilai demikian.

"Teman-temannya aja bilang itu suaranya. nangisnya pun sama," katanya.

Namun begitu hal tersebut belum cukup meyakinkan bosnya untuk memberi izin pulang ke Indonesia.

"Saya minta pulang tapi tetap gak boleh, 'kamu keadaannya kaya gini gak bisa pulang takut kenapa-kenapa di jalan'," kata Sukaesih.

Baca juga: Keluarga Vina di Cirebon Terkejut Film Vina: Sebelum 7 Hari Sudah Ditonton 3 Juta Orang: Tak Nyangka

Bos bukan melarang Sukaesih pulang, namun lebih khawatir akan kondisinya saat di perjalanan.

"Bukan gak boleh, karena kasihan sama ibu karena ibu syok berat makanya bos juga gak ngebolehin," kata Marliyana.

Diketahui bahwa Vina dan Eky menjadi korban kekejaman 11 orang geng motor.

Vina dan Eky dianiaya menggunakan kayu, tangan kosong dan samurai.

Eky bahkan ditusuk dan disabet samurai sampai tewas.

Hal yang tragis juga dialami Vina.

Tak hanya dianiaya, bahkan pelaku juga menyetubuhi Vina secara bergiliran hingga ia tewas.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Curhat Ibu Tak Bisa Pulang ke Cirebon Saat Vina Tewas Disiksa Geng Egi, Nangis Dengar Rekaman Suara

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved