Ibu yang Jual Hape Hasil Jerih Payah Anaknya sampai Depresi Mengaku Terpaksa: Padahal Sudah Diizinin

Kesulitan ekonomi yang dihadapi Nita semakin diperparah dengan absennya dukungan finansial dari suaminya selama delapan bulan terakhir.

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
Siti Anita, Ibunda Arya Randi Pratama, bocah yang alami depresi akibat hape dan sepedanya dijual karena alasan ekonomi. Siti dan anaknya tinggal di Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Arya Randi Pratama (13), seorang bocah yang dikenal ceria dan penuh semangat, kini harus berjuang melawan depresi yang menghampirinya.

Depresi ini tidak lepas dari kisah pilu yang dialami Arya dan keluarganya, terutama sang ibu, Siti Anita (38).

Dalam wawancaranya, Nita, sapaan akrabnya mengungkapkan, bahwa kondisi ekonomi keluarganya yang tidak stabil membuatnya terpaksa menjual hape dan sepeda kesayangan Arya.

Uang dari penjualan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya pengobatan bocah yang tinggal di Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

"Saya tuh sebenarnya sudah izin gak asal jual, Arya juga sudah ngizinin, tapi mungkin mulut mah ngizinin, hati mah engga karena mungkin barang kesukaan dia, jerih payah dia," ujar Nita, sambil berlinang air mata, Senin (13/5/2024).

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mendatangi rumah Arya, bocah yang alami depresi dari Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Ade saat memeluk Arya.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon yang dipimpin Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Ade Cahyaningsih mendatangi rumah Arya, bocah yang alami depresi dari Kampung Gunungsari Bedeng, RT.4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Ade saat memeluk Arya. (eki yulianto/tribun jabar)

Kesulitan ekonomi yang dihadapi Nita semakin diperparah dengan absennya dukungan finansial dari suaminya selama delapan bulan terakhir.

"Jadi, ada barang itu (hape dan sepeda) ya saya jual, buat makan sehari-hari."

"Jadi mungkin itu barang yang Arya senang, hasil nabung sendiri, jerih payah sendiri," ucapnya.

Akibat keadaan tersebut, Arya tidak hanya kehilangan barang-barang yang menjadi kebanggaannya, tetapi juga harus berhenti sekolah sejak bulan Agustus tahun lalu.

Baca juga: Peribahan Sifat Arya, Bocah 13 Tahun di Cirebon yang Depresi, Membuat Teman-temannya Kehilangan

Sebelumnya, Arya pernah mengalami insiden di sekolah yang membuatnya dijauhi teman-temannya.

"Arya pernah ngamuk di sekolah, pernah ngegebrak sekolah, jadi teman-temannya takut, sehingga saya putuskan Arya gak sekolah dulu khawatir teman-temannya ngebully Arya gitu," jelas dia.

Meskipun sudah berusaha menjaga kebahagiaan Arya, istri dari Alipyanto itu merasa kesulitan karena harus menghadapi perubahan perilaku Arya yang semakin memprihatinkan.

"Makin ke sini, kondisi Arya makin memprihatinkan, karena suka mukulin kepala sendiri tuh," katanya.

Dengan kondisi tersebut, Nita berharap agar Arya dapat segera pulih dan kembali seperti semula.

"Saya inginnya tuh Arya bisa sembuh, bisa sekolah lagi kaya dulu, sembuh seperti sedia kala."

"Terus bisa punya teman banyak lagi untuk bermain, normal lah kaya layaknya anak-anak yang lain," ujarnya.(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved