Kisah Unik Pengantar Motor Baru di Tasikmalaya, Jam Pengiriman Harus Pas dan Seizin Tetua Kampung

Pengalaman unik yang ia dapatkan adalah harus mengirim motor pada hari Jumat pukul 5 kurang 5 saat sore hari.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ravianto
putri puspita/tribunjabar
Jeni Jumadi supir pengantar motor baru dari dealer Niaga Redja Abadi Tasikmalaya. Jeni cerita kisah unik saat mengantarkan motor baru ke konsumen, dari jam harus pas sampai tunggu arahan tetua kampung. 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Ketika membeli sepeda motor baru, yang dipikirkan tentu kedatangan motor dari dealer supaya bisa segera digunakan.

Namun ternyata tidak semua konsumen ingin segera motornya datang keesokan hari setelah membeli.

Ada juga konsumen yang justru memiliki permintaan khusus dan unik sebelum motornya tiba sampai rumah.

Hal ini diceritakan oleh Jeni Jumadi yang merupakan supir pengantar motor asal Tasikmalaya.

Jeni yang telah menjadi supir selama lima tahun ini membagikan pengalaman uniknya saat menjadi supir pengantar motor dari dealer Niaga Redja Abadi Tasikmalaya.

"Ada satu daerah di Kabupaten Tasikmalaya, kalau beli motor itu minta izin dulu ke tetua untuk menentukan hari baik pengiriman," kata Jeni saat ditemui di sela acara Kontes Layanan Honda Regional Jawa Barat, di kantor DAM, Jalan Raya Cibeureum, Rabu (7/5/2024).

Biasanya kata Jeni, selain hari baik waktu pengiriman pun ditentukan oleh tetua tersebut, bukan dari konsumen.

Pengalaman unik yang ia dapatkan adalah harus mengirim motor pada hari Jumat pukul 5 kurang 5 saat sore hari.

"Waktu itu belinya hari Rabu dan minta diantar hari Jumat. Daripada saya telat, saya sudah berangkat dari jam 2 siang dan sampai di lokasi daerah tersebut jam 4. Menuju satu kilo rumah konsumen, saya istirahat dahulu supaya sampai di jam yang ditentukan," tutur Jeni.

Hal ini tentu membuat konsumen bahagia karena bisa datang sesuai di hari dan jam yang telah ditentukan.

Timbal balik yang didapatkan Jeni adalah sambutan yang baik karena pelayanan pengiriman yang bagus dan tepat waktu.

"Kalau tidak sesuai biasanya konsumen bisa tidak jadi beli dan saya harus kembali ke dealer membawa motornya dan menunggu waktu lagi sampai konsumen mendapatkan waktu yang pas dari tetua," ucapnya.

Adanya tradisi ini, kata Jeni merupakan kepercayaan masyarakat setempat supaya motor barunya barokah dan tidak dimaling.

Tetapi memang tidak semua daerah di Kabupaten Tasikmalaya seperti itu, Jeni mengatakan  konsumen milenial justru memiliki kebiasaan yang berbeda.

"Kalau konsumen milenial di perkotaan justru menentukan jam mereka ketika ada di rumah, karena kebanyakan bekerja," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved