Berita Viral

"Kami Semua Peduli" Kesaksian Tetangga Bocah yang Viral Kelaparan di Bogor, Kerap Perhatikan Gibran

Tetangga Gibran, bocah yang viral menangis kelaparan di Bogor, buka suara soal kondisi lingkungan kediamannya.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Anak kecil bernama Gibran yang videonya viral menangis karena kelaparan di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Selasa (7/5/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Tetangga Gibran, bocah yang viral menangis kelaparan di Bogor, buka suara soal kondisi lingkungan kediamannya.

Baru-baru ini, video Gibran menangis kelaparan dan meminta makan kepada ibunya beredar viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, Gibran merengek meminta makan kepada ibunya dari depan rumah.

Adapun, Gibran tinggal di Kampung Panjang RT 03, RW 06, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Sejak video itu viral, sikap tetangga Gibran pun menjadi sorotan.

Baca juga: "Melanggar" Alasan Kades Masalahkan Perekam Video Gibran Menangis di Bogor, Tegur Petugas Kemensos

Menanggapi hal itu, tetangga Gibran, Prabu Hermawan mengatakan bahwa peristiwa seperti yang terekam dalam video viral itu baru pertama kali terjadi.

Menurut Prabu, terdapat makanan di dalam rumah Gibran saat kejadian. Tetapi, ibu Gibran, Rizka (42), bersikap tidak baik terhadap anaknya.

"Sebenernya kalo makan biasa, cuma emang kali itu aja emang ibunya," tutur Prabu Hermawan, dikutip dari Tribunnewsbogor, Rabu (8/5/2024).

"Hari itu juga ada nasi, kan abis itu masuk ke dalem," tambahnya.

Prabu tidak menampik, dirinya menyayangkan perilaku ibunda Gibran yang bersikap kasar terhadap anaknya.

Petugas Kemensos RI dan Kepala Desa Rawa Panjang (peci hitam) sempat bersitegang di depan rumah Gibran, bocah yang viral karena lapar di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Selasa (7/5/2024).
Petugas Kemensos RI dan Kepala Desa Rawa Panjang (peci hitam) sempat bersitegang di depan rumah Gibran, bocah yang viral karena lapar di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Selasa (7/5/2024). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Prabu menjelaskan, ayah Gibran bernama Hamzah (42), selalu memberikan nafkah untuk keluarganya meskipun bekerja sebagai buruh bangunan di wilayah Tangerang dan jarang pulang.

Prabu menilai, keluarga Hamzah memang tergolong tidak mampu, tetapi bukan berarti tidak bisa makan.

"Hamzah ini walaupun orangnya pulang seminggu sekali tapi duitnya nyampe, di titip ke tetangga buat anak-anaknya," katanya.

Gibran Dititipkan ke Tetangga

Lebih lanjut, Prabu menjelaskan bahwa Gibran dan adik-adiknya kerap dititipkan ke tetangga ketiak orang tuanya bekerja.

Tetangga pun mengetahui betul kondisi keluarga Gibran dan selalu memperhatikan mereka, salah satunya dengan berbagi makanan.

"Kami semua peduli, di sini kan kekeluargaan. Itu sampe tengah malem tetangga yang ketitipan itu mulangin, karena melihat ibunya udah pulang," bebernya.

Kondisi rumah keluarga Gibran yang sempat viral di medsos, rumah tersebut berada di Kampung Panjang RT03/RW06, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).
Kondisi rumah keluarga Gibran yang sempat viral di medsos, rumah tersebut berada di Kampung Panjang RT03/RW06, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024). (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

"Seandainya ibunya enggak ada itu si Gibran di rumah tetangga, segitunya sampe merawat kayak anak sendiri," tambahnya.

Atas peristiwa ini, Prabu berharap Rizka bisa bertanggung jawab atas aksinya tersebut.

Baca juga: Gibran Bocah Viral Menangis Kelaparan di Bogor Dinilai Cerdas oleh Guru Ngaji, Sekolahnya Terhenti

Alasan Keluarga Gibran Tidak Dapat Bansos sebelum Viral

Sebelumnya diberitakan, keluarga Gibran tidak terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebelum viral.

DTKS sendiri digunakan sebagai acuan pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos).

Camat Bojonggede Tenny Ramdhani menjelaskan, keluarga Gibran masuk dalam kategori tidak mampu yang memerlukan perhatian dari pemerintah.

Ia mengatakan, RT/RW setempat sejatinya sudah berupaya mendaftarkan keluarga Gibran, namun pihak keluarga belum memberikan data-datanya.

Sebuah video memperlihatkan anak menangis kelaparan dan meminta makan kepada ibunya di Kabupaten Bogor, beredar viral di media sosial.
Sebuah video memperlihatkan anak menangis kelaparan dan meminta makan kepada ibunya di Kabupaten Bogor, beredar viral di media sosial. (TikTok @ahmadsaugi31)

"Kami sudah konfirmasi ke RT/RW kenapa tidak didata dan sebagainya," ungkap Tenny, dikutip dari Tribunnewsbogor, Selasa (7/8/2024).

"Sebetulnya sudah, namun keluarga belum sempat memberikan data-data yang menjadi prasyarat untuk bisa didaftarkan," tambahnya.

Di sisi lain, Tenny Ramdhani mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setelah videonya viral di media sosial.

Setelah viral, pihaknya langsung berkunjung ke rumah Gibran untuk melihat langsung kondisinya.

Kecamatan juga memberikan dukungan khususnya kepada ayah Gibran, Hamzah (42), yang saat itu ada di rumah ketika kunjungan.

"Kami memberikan dukungan moril, motivasi kepada bapak Hamzah. Kemudian membawa bantuan baik berupa makanan maupun juga family kit dan lain-lain," ujarnya.

Tenny Rhamdani memaparkan, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keluarga tersebut langsung didaftarkan ke dalam DTKS dan juga BPJS Kesehatan.

Ia mengatakan, langkah tersebut diambil untuk jangka panjang dalam memberikan kesejahteraan bagi keluarga yang bersangkutan.

"Alhamdulillah BPJS-nya sudah terdaftar, sudah didaftarkan DTKS dan sudah menjdi bagian dari keluarga penerima bantuan secara berkelanjutan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan langkah berikutnya adalah akan terus berkomunikasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor dalam untuk memberikan perhatian terhadap Gibran.

Begitupun dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A2PKB) untuk memberikan pendampingan lanjutan.

"Di mana di situ ada bidang yang membidangi perlindungan anak. Bidang tersebut kami mohon diusulkan untuk mendampingi anak-anak ini supaya bisa diberikan pendekatan pendampingan bagaimana menguatkan mental-mental mereka sehingga mereka tidak mengalami trauma," katanya.

Meski begitu, Tenny mengatakan, selama ini Gibran yang seringkali ditinggalkan orang tuanya itu selalu diperhatikan oleh para tetangga.

"Mereka sangat perhatian, karena mereka tau pak Hamzah itu pulangnya tidak tentu, jadi mereka sering memberikan makanan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Gibran adalah putra pertama pasangan Hamzah (42) dan Rizka (42).

Hamzah bekerja sebagai buruh bangunan yang kerap bekerja di luar kota. Sementara, Rizka adalah ibu rumah tangga dan terkadang bekerja serabutan.

Selain Gibran, Hamzah dan Rizka juga memiliki anak lainnya yang masing-masing berusia 4 tahun dan 1,5 tahun.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Tribunnewsbogor.com/Muamarrudin Irfani)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved