Berita Viral
Heboh TikToker Awbimax Ditawari Endorse Bea Cukai, Beri Rate Card Rp100 Juta, Ini Klarifikasi DBC
Media sosial dihebohkan dengan kabar TikToker Bima Yudho dengan @awbimax mendapatkan tawaran endorsement tentang Bea Cukai.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Media sosial dihebohkan dengan kabar TikToker Bima Yudho dengan @awbimax mendapatkan tawaran endorsement tentang Bea Cukai.
Sebagai informasi, Bima Yudho adalah TikToker asal Lampung yang sempat viral mengkritik pembangunan infrastruktur di kampung halamannya pada 2023 lalu.
Kini, Bima Yudho kembali menghebohkan warganet karena unggahan tangkapan layar pesan antara dirinya dan seorang yang mengaku dari sebuah agensi.

Unggahan itu ia bagikan di TikTok @awbimax beberapa waktu lalu.
Dalam tangkapan layar tersebut, pihak agensi mengaku memiliki campaign bersama Bea Cukai.
Baca juga: Viral Mamah Dedeh Duta Menantu, Semprot Mertua yang Ngeluh Menantu Bangun Siang: Omelin Anak Dulu
Pihak agensi juga menegaskan bahwa campaign tersebut bukanlah untuk menjadi buzzer, tetapi berbagagi pengalaman tentang Bea Cukai.
Percakapan itu juga dilengkapi dengan brief yang harus dilakukan jika Bima menerima tawaran tersebut.
Lalu, Bima menjawab bahwa ia memberikan rate card sebesar Rp100 juta.
"Ya IDR 3,000 Triliun aja possibly bisa disikat masak buat bayar IDR 100 juta aja gak bisa ya kan?" tulis Bima dalam keterangan unggahan.
Hingga artikel ini ditulis, Selasa (8/5/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak 1,9 juta kali.
Lantas, seperti apa cerita selengkapnya?
Dapat Tawaran dari agensi
Dilansir dari Kompas.com, Bima mengaku mendapatkan tawaran endorsement mengenai Bea Cukai itu melalui WhatsApp pada Rabu (1/5/2024) pukul 18.30 waktu Sydney, Australia.
Bima mengatakan, penawaran tersebut datang dari sebuah creative agency yang ia enggan sebutkan namanya.
"Jenis agensinya ini sepertinya mereka hanya creative agency saja," kata Bima, Sabtu (4/5/2024).
"Untuk fokusnya cuma brand awareness saja gitu bukan crisis communication,” lanjutnya.
Bima menuturkan, dirinya sempat mencari nama agensi yang menawarkan endorsement tersebut. Tetapi sudah tidak ada di mesin pencarian Google.
Bima pun merasa bingung dengan keberadaan agensi yang menawarkan endorsement.
"Jadi aku juga bingung. Ini creative agency abal-abal atau bagaimana gitu kan," ujarnya.
Baca juga: Viral Seorang Pemuda Dikeroyok Gerombolan Motor di Lembang Hingga Babak Belur, Begini Kejadiannya
Anggap Tujuan Kurang Baik
Menurut Bima, pihak agensi mencari key opinion leader (KOL) untuk membagikan pengalaman bersama Bea Cukai.
Tetapi, tidak ada penjelasan pengalaman seperti apa yang dimaksud.
"Ya pengalaman seperti apa? Pengalaman buruk? Pengalaman buruk mah udah disebarluaskan banyak pihak," kata Bima.
Bima pun menduga tujuan agensi tersebut bukanlah untuk mengalihkan isu. Melainkan, hanya memanajemen crisis communication.
Namun, Bima mempertanyakan langkah tersebut yang menurutnya memiliki tujuan kurang baik.
Sebabnya, pihak agensi dan Bea Cukai dinilai tidak memberikan klarifikasi ketika kabar buruk sedang menerpa instansinya.
Bima menilai, seharusnya Bea Cukai tidak seharusnya mencari KOL untuk membentuk representasi mereka supaya positif.
"Tapi, kenapa mereka harus nyari KOL lain, sedangkan di sana (Indonesia) banyak KOL-KOL yang ngamuk dan memberikan feed back yang buruk terhadap instansi ini (Bea Cukai)," tutur Bima.
Rate Card Rp100 Juta
Lebih lanjut, kata Bima, alasan di balik rate card Rp100 juta itu agar dirinya tahu seberapa banyak budget yang dianggarkan Bea Cukai.
"Berarti (kalau bisa Rp 100 juta) instansi ini kaya dong. Rp 100 jutra itu bukan main-main, lho," ucap Bima.
"Jadi aku mau ngetes aja sih penasaran juga sama budget-nya berapa juga gitu kan," tambahnya.
Diminta Take Down
Setelah unggahannya viral, Bima dihubungi kembali oleh pihak agensi yang meminta agar konten tersebut di-takedown.
“Jadi, ya aku nolak sebenarnya. Jadi, aku juga langsung ji*** ketika ngeliat message mereka nanyain rate card aku untuk jadi KOL di campaign Bea Cukai ini,” imbuh Bima.
Klarifikasi Bea Cukai
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DBC Nirwala Dwi Heryanto buka suara soal pengakuan Bima yang mendapat tawaran endorse yang menyangkut instansinya.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (6/5/2024), Nirwala mengatakan bahwa Bea Cukai tidak pernah menggunakan influencer sebagai buzzer untuk mendiskreditkan opini masyarakat, terutama menyangkut hal yang sedang ramai dibahas.
Namun, ia menyampaikan, pihaknya pernah menjalin kerja sama dengan beberapa influencer untuk mengedukasi masyarakat soal layanan kepabean dan cukai.
Tujuan kerja sama tersebut supaya jangkauan publisitas semakin maksimal dan membuat informasi yang disampaikan lebih mudah dipahami masyarakat secara praktis.
"Layaknya organisasi lain yang memahami pentingnya peran media sosial dan influencer dalam membantu menyebarkan dan menyederhanakan informasi yang kami miliki, kami juga turut mengoptimalkan penggunaan fungsi-fungsi tersebut," ujarnya.
Lebih lanjut, Nirwala juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah meminta agensi tertentu untuk mengajak Bima bekerja sama.
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama".
(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
#BeritaViral
Viral Pemilik Toko Online Curhat Barang Returan Diduga Dijual Oknum Kurir Ekspedisi, J&T Buka Suara |
![]() |
---|
Viral, Restoran Mie Gacoan Digeruduk Polisi Cari Pendemo DPR saat Ricuh, Karyawan & Pelanggan Kesal |
![]() |
---|
Sosok Moh Zaini, Pria yang Rela Bayar Rp2,5 Juta Demi Rasakan Naik Keranda, Tubuh Dibalut Kain Kafan |
![]() |
---|
Nasib Lurah Manggarai Selatan Dikira Anggota DPR, Sidik Diamuk Massa Demo hingga Rugi Rp 60 Juta |
![]() |
---|
Viral Warga Serang Rumah Terduga Penculik Anak di Susukan Cirebon, Bambu 'Melayang' ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.