Gempa Megathrust 8,7 Skala Magnitudo Intai Cipatujah Tasikmalaya, Tsunami 15 Meter Membayang
Gempa bumi tersebut memiliki kekuatan 8,7 Skala Richter (SR) sehingga berpotensi sebabkan tsunami setinggi 15 meter.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Pantai Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat diketahui memiliki potensi terjadinya gempa bumi dahsyat akibat megathrust atau bagian dangkal suatu lajur pada zona proses tektonisme di mana dua lempeng saling mendekat dan bertumbukan yang mempunyai sudut landai.
Gempa bumi tersebut memiliki kekuatan 8,7 Skala Richter (SR) sehingga berpotensi sebabkan tsunami setinggi 15 meter.
Kekhawatiran akan terjadinya gempa bumi akibat megathrust muncul pasca-kejadian gempa 6,2 Skala Magnitudo di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu (27/4/2024) lalu.
Menurut Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, gempa bumi di Kabupaten Garut itu terjadi akibat deformasi batuan Indo-Australia yang memasuki batuan Benua Asia, sehingga lengkungan tumbukan batuan menjadi patah dan menyebabkan peristiwa gempa bumi di Garut tersebut.
Sedang potensi gempa bumi megathrust di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya bisa saja terjadi, meski waktunya tidak bisa diprediksi.
Oleh sebab itu, BMKG Bandung menggelar simulasi teejadinya gempa bumi 8,7 SR di wilayah tersebut pada Selasa (30/4/2024).
BMKG juga menyebut, gempa bumi dengan kekuatan seperti itu dapat menyebabka tsunami setinggi 15 meter, bahkan gelombamg air akan tiba hanya dalam waktu 23 menit pasca-gempa bumi di pesisir pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya tersebut.
Plt Deputi Geofisika BMKG, Hanif Andi Nugraha mengatakan, simulasi yang dilakukan oleh pihaknya digelar melalui Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami (SGL) 2024 di Balai Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"SGL ini melibatkan semua unsur. Tidak hanya masyarakat yang berada di Cipatujah, melainkan juga pihak pemerintah, aktivis, komunitas, serta aparat. Ini merupakan simulasi terkair upaya untuk bagaimana menyelamatkan warga pada saat terjadinya bencana tersebut," ucap dia kepada TribunPriangan.com saat ditemui di lokasi pada Selasa (30/4/2024).
Hanif juga mengatakan, ratusan peserta yang mengikuti SLG ini diharapkan mampu andil dalam menyelamatkan masyarakat saat terjadi gempa bumi megathrust dan tsunami besar melanda.
Terpisah, Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengatakan, bahwa wilayah Kabupaten Tasikmalaya memang rawan bencana.
"Kami, daerah rawan bencana cukup tinggi, termasuk di Cipatujah ini, antisipasi seperti sosialisasi ini dilakukan memang dibutuhkan," jelasnya.
"Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, jadi masyarakat perlu mendapat pemahaman. Hanya saja, ini bukan untuk menakuti, tapi untuk meningkatkan kewaspadaan," pungkas Ade.
Masyarakat Diminta Waspada
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi gempa zona megathrust yang berdampak di wilayah Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan, terdapat dua potensi gempa bumi yang berdampak di Kabupaten Sukabumi.
"Bahwa sumber gempa yang kiranya berdampak di Sukabumi itu potensinya ada dua sumber," ujar Teguh kepada awak media setelah menghadiri kegiatan workshop penyusunan draft nol bencana kontingensi gempa bumi dan tsunami di Palabuhanratu, Selasa (30/5/2023).
"Yang pertama sumber megathrust selatan Jabar ini dan kedua dari sesar-sesar darat seperti Sesar Cimandiri."
Di kegiatan tersebut, kata Teguh, BMKG memberikan penegasan terkait mitigasi bencana gempa bumi, tentang bagaimana Pemerintah Daerah (Pemda) memberikan respons ketika terjadi bencana.
"Kegiatan ini penegasannya bagaimana kita memitigasi bencana gempa bumi untuk wilayah Sukabumi ini, bagaimana nanti respons Pemda termasuk dalam hal ini BPBD ketika beneran bencana itu terjadi."
"Saya tidak bicara akan terjadi, tapi kita harus berbicara ketika gempa itu terjadi karena kan gempa itu tidak bisa diprediksi kapan terjadinya, di mana, berapa besarnya," kata Teguh.
"Kita gak akan bisa, belum bisa memprediksi sampai sekarang."
"Yang bisa kita lakukan kan mitigasi, kita harus bersahabat dengan bencana di sekeliling kita, kita tidak bisa menghindarinya, melarangnya untuk tidak terjadi."
"Nah itu sebenarnya tujuan kegiatan tadi, makanya dari BMKG menyampaikan bagaimana potensi kegempaan di Kabupaten Sukabumi," jelasnya.
Karena itu, pihaknya meminta Pemda melalui BPBD untuk mengajak masyarakat supaya lebih aware atau menyadari terkait potensi tersebut.
"Iya, salah satu tujuannya bagaimana masyarakat, terutama masyarakat tidak akan aware kalau kita tidak mencoba mengajak aware, biasanya harusnya Pemda terutama BPBD sering ataupun meningkatkan sosialiasi kepada masyarakat, mengenalkan bagaimana jika terjadi gempa bumi, apalagi nanti jika potensinya ada tsunami," katanya.
Pemda melalui BPBD diminta BMKG untuk menyosialisasikan kepada warga terkait titik evakuasi ketika terjadi bencana.
"Masyarakat seperti apa jika terjadi tsunami, di titik mana saja evakuasi itu, mesti lari ke mana, ini kalau tidak disosialisasikan masyarakat gak akan paham, dan BPBD harus mempunyai strategi."
"Pemda juga harus punya strategi, bagaimana cara menyampaikan kepada masyarakat," ucap Teguh.
Teguh juga meminta, ketika BPBD menyosialisasikan hal tersebut ke warga harus sebisa mungkin membuatnya aware, bukan menambah kepanikan.(*)
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
Belasan Anak di Tasikmalaya Tumbang Usai Santap MBG, Menu Mi, Ayam, Sawi, dan Semangka |
![]() |
---|
Pembangunan Tol Getaci Segera Dilakukan, Pemkot Tasikmalaya Senang: Bisa Dongkrak Ekonomi |
![]() |
---|
Untuk Kesekian Kalinya Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Bungkam saat Ditanya Tunjangan |
![]() |
---|
Srikandi PLN & YBM PLN Peringati HPN dengan Berbagi Kebaikan, Salurkan Sembako untuk Santri di Tasik |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar Beri 4 Catatan Kritis untuk Raperda RPJMD Kabupaten Tasikmalaya, Apa Saja? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.