Gempa Megathrust 8,7 Skala Magnitudo Intai Cipatujah Tasikmalaya, Tsunami 15 Meter Membayang

Gempa bumi tersebut memiliki kekuatan 8,7 Skala Richter (SR) sehingga berpotensi sebabkan tsunami setinggi 15 meter.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Isep Heri Herdiansah
Sejumlah perahu nelayan terparkir rapi di dermaga Pamayangsari, Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Pantai Cipatujah dan pantai selatan Jawa Barat diintai gempa megathrust yang bisa menyebabkan tsunami setinggi 15 meter. 

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, mengatakan, terdapat dua potensi gempa bumi yang berdampak di Kabupaten Sukabumi.

"Bahwa sumber gempa yang kiranya berdampak di Sukabumi itu potensinya ada dua sumber," ujar Teguh kepada awak media setelah menghadiri kegiatan workshop penyusunan draft nol bencana kontingensi gempa bumi dan tsunami di Palabuhanratu, Selasa (30/5/2023).

"Yang pertama sumber megathrust selatan Jabar ini dan kedua dari sesar-sesar darat seperti Sesar Cimandiri."

Di kegiatan tersebut, kata Teguh, BMKG memberikan penegasan terkait mitigasi bencana gempa bumi, tentang bagaimana Pemerintah Daerah (Pemda) memberikan respons ketika terjadi bencana.

"Kegiatan ini penegasannya bagaimana kita memitigasi bencana gempa bumi untuk wilayah Sukabumi ini, bagaimana nanti respons Pemda termasuk dalam hal ini BPBD ketika beneran bencana itu terjadi."

"Saya tidak bicara akan terjadi, tapi kita harus berbicara ketika gempa itu terjadi karena kan gempa itu tidak bisa diprediksi kapan terjadinya, di mana, berapa besarnya," kata Teguh.

"Kita gak akan bisa, belum bisa memprediksi sampai sekarang."

"Yang bisa kita lakukan kan mitigasi, kita harus bersahabat dengan bencana di sekeliling kita, kita tidak bisa menghindarinya, melarangnya untuk tidak terjadi."

"Nah itu sebenarnya tujuan kegiatan tadi, makanya dari BMKG menyampaikan bagaimana potensi kegempaan di Kabupaten Sukabumi," jelasnya.

Karena itu, pihaknya meminta Pemda melalui BPBD untuk mengajak masyarakat supaya lebih aware atau menyadari terkait potensi tersebut.

"Iya, salah satu tujuannya bagaimana masyarakat, terutama masyarakat tidak akan aware kalau kita tidak mencoba mengajak aware, biasanya harusnya Pemda terutama BPBD sering ataupun meningkatkan sosialiasi kepada masyarakat, mengenalkan bagaimana jika terjadi gempa bumi, apalagi nanti jika potensinya ada tsunami," katanya.

Pemda melalui BPBD diminta BMKG untuk menyosialisasikan kepada warga terkait titik evakuasi ketika terjadi bencana.

"Masyarakat seperti apa jika terjadi tsunami, di titik mana saja evakuasi itu, mesti lari ke mana, ini kalau tidak disosialisasikan masyarakat gak akan paham, dan BPBD harus mempunyai strategi."

"Pemda juga harus punya strategi, bagaimana cara menyampaikan kepada masyarakat," ucap Teguh.

Teguh juga meminta, ketika BPBD menyosialisasikan hal tersebut ke warga harus sebisa mungkin membuatnya aware, bukan menambah kepanikan.(*)

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved