''Biar Lupa,'' Haji Isep Tak Mau Hitung Biaya Bangun Rumah Ato di Sukabumi, Siap Tambah Pekerja

Menariknya, Haji Isep tidak membudgetkan jumlah uang pas untuk membangun rumah layak bagi Ato.

Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Kondisi terkini pembangunan rumah Ato di Kampung Mekarjaya, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, bangunan berdiri sudah 45 persen. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Pembangunan rumah layak huni untuk Ato (51) di Kampung Mekarjaya, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus dikebut.

Dermawan yang membangun rumah Ato, Haji Isep Dadang Sukmana, mengatakan, pembangunan rumah Ato saat ini sudah hampir 50 persen, Rabu (24/4/2024).

Haji Isep pun akan menambah tenaga kerja agar pembangunan rumah layak untuk Ato dan kedua anaknya berinisial S (12) dan A (10) segera selesai.

Baca juga: Kisah Haji Isep Warga Sukabumi yang Pernah 28 Kali Nikah, Selisih Usia dengan Istri Mudanya 35 Tahun

"Alhamdulilah, sudah berjalan 4 hari, sudah hampir 45 persen dan mudah-mudahan untuk hari besok ditambah lagi tenaga kerjanya biar lebih cepat lagi. Jadi digenjot supaya lebih cepat lagi, mungkin besok ditambah lagi tenaga kerjanya," kata H Isep di lokasi pembangunan rumah Ato.

Desain pembangunan rumah Ato itu terdiri dari ruang tamu, satu kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, dan teras.

"Mungkin besok, sudah mulai ke atas, ini sudah sedikit lagi pemasangan hebelnya, mudah-mudahan dua, tiga hari lagi sudah bisa teduh," kata Haji Isep.

Ia berharap rumah baru untuk Ato ini selesai dalam satu pekan dari sebelumnya ditargetkan selesai dua minggu.

"Mudah-mudahan saya harapkan seminggu lagi udah selesai, ini harus selesai dalam 1 minggu," ucapnya.

Tak Hitung Biaya Pembangunan

Menariknya, Isep tidak membudgetkan jumlah uang pas untuk membangun rumah layak bagi Ato.

Ia pun sampai tidak menghitung pengeluaran uang untuk membangun rumah itu.

"Ini saya tidak tahu, karena kan tidak di-RAB kan, saya kan ini bukan minta bantuan orang lain, jadi saya tidak usah habis berapa, habis berapa," ucap H Isep.

Bukan tanpa alasan, hal itu ia lakukan karena tidak mau berhitung jumlah pengeluarannya untuk membantu orang lain.

"Saya tidak mau, saya tidak mau mencatat habis berapa, habis berapa ya, jadi biar lupa, anggap saja tidak pernah memberi, jadi saya gak mau habis sekian juta sampai orang tahu, saya tidak memikirkan habis berapa, habis berapa," kata Isep.*

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved