Erwan Setiawan Tak Ambil Pusing Relawan Prabowo Mania 08 Dukung Dony di Pilkada Sumedang

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Erwan Setiawan tak mau ambil pusing relawan Prabowo Mania 08 di Sumedang mengalirkan dukungan ke Dony Ahmad Munir pada Pilkada 2024. 

Padahal, pada Pilpres 2024, Erwan yang merupakan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Sumedang, arah politiknya sama dengan relawan tersebut, mendukung Prabowo-Gibran. 

"Saya kan ketua TKD, (dan komunikasi) dengan partai-partai koalisi (saja). Saya tidak mengurusi relawan-relawan, itu kan ada sendirinya. Apalagi Prabowo Mania 08 terdiri atas beberapa golongan juga," kata Erwan Setiawan kepada TribunJabar.id, Selasa (23/4/2024). 

Dia menghargai apa yang menjadi keputusan relawan itu.

"Tapi apakah sudah ada ikatan pasti, hitam di atas putih? Apakah juga ada kesepakatan dari pengurus di atasnya?" kata Erwan. 

Erwan, Wakil Bupati Sumedang 2018-2023, akan mencalonkan diri sebagai bupati pada Pilkada Sumedang 2024.

Baca juga: Anak Bos Persib Jumpa Irfan Hakim di Bandung, Erwan Setiawan Ungkap Isi Pembicaraannya

Putra sulung bos Persib, Umuh Muchtar, itu sedang menjajaki calon wakilnya. Ada dua nama mencuat: Irwansyah Putra yang Ketua DPRD Sumedang dan Irfan Hakim yang artis sekaligus presenter kondang. 

Pada Pilpres 2024, sebagai Ketua TKD, Erwan mendukung Prabowo-Gibran. Sementara Dony Ahmad Munir, Bupati Sumedang 2018-2024 yang merupakan kader PPP, mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Soal dukungan politik yang berlainan garis itu, Erwan mengatakan tadinya dukungan yang linear diharapkan agar program pusat ke daerah berjalan baik. 

Baca juga: Tanggapan Bos Persib Bandung Umuh Muchtar soal Duet Erwan Setiawan-Irwansyah untuk Pilkada Sumedang

"Kalau seperti ini berarti tidak ingin ada keseriusan dalam membangun negara. Saya hargai, itu hak pribadi kok. Tapi ini, dengan Pak Dony berseberangan. Aneh, ya. Padahal dulu, sampai Gibran sendiri datang ke rumah saya," katanya. 

Dia menilai dukungan relawan itu masih dalam kondisi belum permanen dan masih dapat berubah. 

"Survei membuktikan 72 persen masyarakat Sumedang belum menentukan pilihan. Nanti mereka akan tentukan saat kampanye. Saya tidak khawatir dekalarasi demikian itu," ucapnya. (*)