Viral Detik-detik Kecelakaan di Tol Cipali KM 139, Tuai Perdebatan Netizen, KNKT Buka Suara

Viral di media sosial kecelakaan di Tol Cipali KM 139 hingga menuai perdebatan netizen.

Instagram
Tabrakan beruntun di Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) KM 139 

TRIBUNJABAR.ID - Viral di media sosial kecelakaan di Tol Cipali KM 139 hingga menuai perdebatan netizen.

Detik-detik kecelakaan itu sempat terekam oleh kamera dashcam setelah diunggah oleh akun Instagram @romansasopirtruck.

Dalam unggahan tersebut dijelaskan kecelakaan terjadi di Tol Cipali KM139, Rabu (17/4/2024) atau tepatnya beberapa hari setelah puncak arus balik atau saat diskon tarif tol 20 persen diberlakukan.

Baca juga: Viral Mobil Pelat Merah Isi BBM Bersubsidi di Pertamina Semarang, Pemkot Buka Suara

Adapun peristiwa kecelakaan terjadi usai pembatasan operasional truk di jalan tol berakhir yaitu sejak Selasa (16/4/2024) sehingga kapasitas kendaraan cenderung lebih padat.

Sejumlah netizen menganggap pemicu kecelakaan adalah lane hogger, batas kecepatan aman, dan jaga jarak.

Berhubungan banyak komentar yang saling berseberangan maka video itu pun viral di media sosial.

Penjelasan KNKT

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan menerangkan, pembatasan operasional mobil truk pada dasarnya adalah untuk pertimbangan memperbesar kapasitas ruang lalu lintas.

“Ini disebut management of capacity di mana menambah kapasitas tanpa perlu memperlebar jalan, dengan membatasi jumlah kendaraan yang relatif berjalan lambat secara signifikan akan meningkatkan kecepatan dan memperbesar kapasitas,” ucap Wildan, Minggu (21/4/2024), dikutip dari Kompas.com.

Wildan mengatakan, beberapa peristiwa kecelakaan di jalan tol selama angkutan Lebaran lebih didominasi faktor kelelahan pengemudi yang secara signifikan mempengaruhi penurunan kewaspadaan pengemudi (waktu reaksi) dan terburuk pengemudi mengalami micro sleep.

“Sementara waktu berakhirnya pembatasan operasional truk di tol yang berdekatan dengan berlakunya diskon tarif tol tidak begitu berpengaruh, karena hal itu hanya berdampak pada masalah kapasitas lalu lintas saja,” ucap Wildan.

Justru Wildan mengkritisi pelaku pengendara yang memaksakan terus melanjutkan perjalanan meski badan sudah terlalu lelah karena hal itu bisa memperpendek waktu reaksi.

Sehingga, ketika terjadi perlambatan oleh pengendara di depan, bakal berpotensi memicu terjadinya kecelakaan akibat waktu reaksi yang terlalu singkat, ditambah faktor lelah dari sisi pengemudi.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved