Fakta-fakta Seputar Gunung Ruang Meletus, Berpotensi Tsunami hingga Gempa Lebih dari 2.000 Kali

Informasi seputar Gunung Ruang masih menjadi perbincangan publik hingga trending topic di media sosial.

Kolase Instagram @infojawabarat
Video Detik-detik Gunung Ruang Erupsi di Sulawesi Utara, Keluarkan Awan Panas hingga Kilat 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan, terdapat 11.614 orang yang berada di radius 6 kilometer datau daerah risiko dari puncak kawah harus diungsikan ke tempat lebih aman.

Bahkan, terdapat penduduk yang mengungsi secara mandiri agar terhindar dari letusan Gunung Ruang. Dari jumlah itu, ada 828 jiwa yang berasal dari Pulau Gunung Ruang sendiri sudah dievakuasi ke Pulau Tagulandang.

3. Aktivitas kegempaan lebih dari 2.000 kali

PVMBG mencatat, aktivitas kegempaan Gunung Ruang pada periode 1-17 April 2024 sebanyak 2.008 kali.

Rinciannya, sebanyak 1.439 kali gempa vulkanik dalam (VTA) dan 569 kali gempa vulkanik dangkal (VTB).

Selain gempa vulkanik, PVMBG mencatat adanya gempa tektonik yang terjadi di Gunung Ruang sebanyak 173 kali. Dari jumlah itu, gempa tektonik lokal terjadi sebanyak enam kali dan gempa tektonik jauh 167 kali.

"Jumlah kegempaan terutama gempa vulkanik dalam yang terjadi pada periode 1-17 April 2024 menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan bulan Maret 2024," ungkap Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dikutip dari Kompas.com.

Aktivitas kegempaan tersebut, semakin meningkat pada Selasa-Rabu (16-17 April 2024).

4. Berpotensi ganggu penerbangan

Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Achadi Subarkah Raharjo menerangkan, erupsi Gunung Ruang bisa mengganggu penerbangan di sejumlah wilayah Indonesia.

Menurutnya, ruang udara Provinsi Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara dan sebagian besar Kalimantan berpotensi terganggu oleh erupsi ini.

Hal itu karena abu vulkani dari letusan Gunung Ruang menyebar ke arah barat-barat laut dan timur tenggara.

Ia menjelaskan, abu vulkanik bisa merusak badan pesawat dan fungsi baling-baling pada pesawat turboprop atau mesin jet dalam pesawat turbofan.

"Oleh karena itu, deteksi dini dan informasi cuaca penerbangan sangat penting untuk keselamatan penerbangan," kata Achadi, Kamis.

5. Letusan mulai mereda

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved