Penyokong Dana Hamas, Mohammad Sarur, Ditemukan Tewas di Lebanon, Diduga Disiksa Secara Brutal Dulu

Mohammad Sarur yang diduga sebagai penyalur dana Hamas dari Iran ditemukan tewas di rumahnya di Lebanon. Diduga ia disiksa dulu sebelum dibunuh.

Penulis: Adi Sasono | Editor: Adi Sasono
DOKUMEN
Mohammad Sarur diduga sebagai penyalur dana dari Hezbollah di Lebanon untuk Hamas, ditemukan tewas dan lima lubang peluru. 

TRIBUNJABAR, BEIRUT - Seorang pria ditemukan tewas dengan lima lubang peluru di tubuhnya di sebuah vila di Lebanon. Kematian pria ini ternyata menarik minat sebuah media berkelas internasional untuk memberitakannya.

Pria ini memang bukan sembarangan, sehingga media sekelas The Telegraph dari Inggris mengabarkan kematiannya. Dia adalah Mohammad Sarur, orang yang dikenal sebagai makelar penyalur dana dari Iran ke Hamas di Gaza.

Kematian Sarur menghebohkan, apalagi saat ini mata internasional tertuju pada aksi militer besar-besaran Israel meluluhlantakkan Gaza demi memusnahkan Hamas.

Jenazah Sarur ditemukan di rumahnya di Beit Meri, dataran tinggi di luar Beirut, ibu kota Lebanon. Diduga kuat, pria berusia 57 tahun ini ditembak pada Selasa (9/4/2024).

Media lokal sebenarnya telah memberitakan pembunuhan itu, namun hanya menyebutkan identitas korban dalam bentuk inisial. Namun kemudian ada bocoran yang menyebutkan si korban adalah Sarur.

Menurut sumber kepolisian, di rumahnya ditemukan sejumlah uang yang tidak diutak-atik, tidak diambil oleh penyerangnya. Fakta ini biasanya tidak dianggap sebagai perampokan.

Polisi Lebanon menyebutkan, sejumlah luka tembak ditemukan di kedua kaki Sarur, dan ini mengindikasikan pria itu sudah mengalami interogasi brutal.

Atas pembunuhan ini, keluarga Sarur mendesak pemerintah melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap pembunuhan Sarur. Meski begitu, belum satupun pihak yang disebut polisi sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Sarur sebenarnya sudah lama diketahui sebagai orang penting dalam pendanaan Hamas dan diduga kuat, dialah yang selama ini menjadi sosok utama dalam penyaluran dana dari Quds Force, organisasi sayap Garda Revolusi Iran ke Hamas, khususnya ke Brigade Al Qassam.

Karena peran itulah, Sarur mendapat sanksi dari Departemen Keuangan AS pada 2019. Saat itu AS mendeteksi Sarur sebagai makelar atau penghubung Garda Revolusi Iran, Hezbollah di Lebanon dan Hamas.

AS menuding uang yang jumlahnya mencapai jutaan dolar AS itulah digunakan untuk membiayai aktivitas militer Hamas di Gaza dan Sarur sudah menjalankan peran ini sejak 2014 dengan menyalurkan duit Hezbollah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved