Berita Viral
Sempat Viral Tarif Parkir Selangit Jelang Lebaran, Dishub Kota Bandung Minta Warga Laporkan ke Sini
Dishub Kota Bandung buka suara soal viralnya curhatan warga mengenai tarif parkir "selangit" menjelang Lebaran.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung buka suara soal viralnya curhatan warga mengenai tarif parkir "selangit" menjelang Lebaran.
Beberapa waktu lalu, curhatan warga soal tarif parkir itu sempat viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, seorang perempuan berkeluh kesah karena digetok tarif parkir Rp10.000 di Jalan Sultan Agung, Kota Bandung.
Menanggapi viralnya curhatan warga tersebut, Dishub Kota Bandung pun turun tangan.
Dilansir dari bandung.go.id, Senin (8/4/2024), Plt Kadishub Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, pihaknya telah menegur dan membina oknum juru parkir (jukir) tersebut.
Baca juga: Viral Warga Bandung Curhat Parkir di Sultan Agung Ditagih Rp10.000, Jukir Teriak saat Disebut Rampok
"Menindaklanjuti laporan masyarakat terkait tarif parkir yang tidak sesuai dengan aturan di Jalan Sultan Agung, Dishub Kota Bandung telah menegur dan membina oknum juru parkir tersebut," Asep Kuswara.
Selain Jalan Sultan Agung, beberapa wilayah lain juga menjadi lokasi penyusurah Dishub Kota Bandung.
Salah satu jalanan yang banyak diperbincangkan adalah Jalan Dalem Kaum.
"Itu yang parkir di Jalan Dalem Kaum, ilegal. Notebene di trotoar," tegas Asep.
Sempat beredar kabar bahwa jukir di Jalan Dalem Kaum mematok tarif parkir sebesar Rp20.000.
Kendati demikian, pihak Dishub Kota Bandung memastikan hal itu tidak sesuai dengan temuannya di lapangan.
"Saya sudah konfirmasi, ternyata itu bukan Rp20.000 tetapi Rp10.000, Parkir motor Rp5.000 dan nitip helm Rp.5.000 ribu," ungkapnya.
"Dalam Perwal memang tidak ada penitipan helm. Jadi misalnya zona penyangga, zona pusat itu termasuk dengan helm," tambahnya.
Asep juga mengimbau kepada warga Kota Bandung agar tidak memarkirkan kendaraannya di tempat yang ilegal.
"Makanya kepada warga Bandung, jangan parkir di tempat yang tidak sesuai peruntukannya," jelas Asep.
Selain itu, lokasi penyusuran lainnya adalah kawasan Tamansari, khususnya di sekitar mall Balubur Town Square.
"Saya sisir salah satunya di Sultan Agung, Baltos, Dalem Kaum, Kepatihan. Jadi ini kelihatan aji mumpung. Mau seperti apa kota ini kalau tidak bisa diatur," tegasnya.
Atas hal tersebut juga Asep meminta maaf dengan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh masyarakat.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah dialami oleh masyarakat kota Bandung," tuturnya.
Baca juga: 4 Preman Diringkus Polisi Setelah Video Aksi Memalak Pedagang di Pasar Cikutra Bandung Viral
Minta Warga Melapor
Lebih lanjut, Asep Kuswara juga meminta warga untuk melapor apabila kembali menemukan oknum jukir yang mematok harga selangit.
"Segera laporkan ke akun Instagram Resmi @bdg.dishub bila mana terjadi ketidaksesuaian tarif parkir dan lokasi yang menjadi parkir liar di Kota Bandung," ungkapnya.
Adapun, dalam Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 66 tahun 2021, tarif parkir dibagi dalam tiga zona, yakni zona pusat kota, penyangga, dan pinggiran.
Di zona pusat kota, tarif parkir kendaraan roda empat ditetapkan sebesar Rp5.000 dan roda dua Rp3.000.
Untuk zona penyangga, roda empat Rp 4.000 dan roda dua Rp2.000.
Sementara di zona pinggiran kota tarif parkir kendaraan roda empat Rp3.000 dan roda dua Rp2.000.
Curhatan Warga Bandung
Sebelumnya, curhatan warga Bandung mengenai tarif parkir selangit ini viral di media sosial.
Curhatan ini disampaikan oleh seorang pengendara mobil yang videonya diunggah oleh akun TikTok @rocketsquad.id.
Dalam keterangan unggahan tersebut, disebutkan bahwa pengendara mobil yang digetok harga parkir oleh jukir itu bernama Astrid.
Menggunakan Bahasa Sunda, Astrid menyampaikan keresahannya mengenai keberadaan jukir liar yang mematok harga semena-mena.
"Guys, tolong jangan suka memberikan uang (bernominal) besar ke tukang parkir yang menyebalkan, kebiasaan," ucap Astrid, dikutip pada Sabtu (6/4/2024).
Astrid bercerita, dirinya hendak memarkirkan kendaraannya di Jalan Sultan Agung, Kota Bandung, untuk membeli makanan.
Lalu, ia dihampiri oleh jukir yang mematok harga parkir.
"Jadi saya tadi mau parkir di Jalan Sultan Agung, Bandung, paling parkir di pinggir jalan berapa sih, Rp2.000 atau Rp4.000 gitu ya," tuturnya.
"Saat saya mau parkir, si tukang parkir itu tiba-tiba mengatakan 'Neng, parkir di sini Rp10.000,'" ucapnya menirukan.
Perempuan itu pun tidak terima harus membayar uang parkir hingga Rp10.000.
"Saya enggak terima, 'saya sudah 25 tahun tinggal di Bandung, mana ada seperti itu,'" katanya.
"Udah gitu, jukirnya mengatakan, 'Memang segini (tarif parkir) di sini,'" ujarnya lagi.
Tak terima, Astrid pun menyamakan jukir itu dengan perampok.
"Terus saya jawab, 'Jangan gitu Mang, itu mah ngerampok namanya!'" tutur Astrid.
Setelah itu, jukir tersebut pun berteriak ke arah Astrid.
"Emang (jukir) berteriak, 'Udah jangan parkir di sini Neng kalau merasa dirampok, saya enggak maksa,'" ucapnya kesal.
Menurut Astrid, tindakan jukir itu sudah sama dengan pemaksaan.
"Jelas-jelas dengan dia ngusir begitu berarti maksa ingin saya bayar Rp10.000," keluhnya.
Kemudian, Astrid pun membeli jajanan berupa kue cubit di sekitar jalan tersebut.
Ketika kembali ke mobil, ia telah mempersiapkan uang sebesar Rp2.000 untuk membayar parkir.
Ia juga menyiapkan kamera untuk berjaga-jaga jika tukang parkir itu berbuat hal yang tidak diinginkan.
"Amang (jukir) tidak mau menghampiri, entah gengsi atau malu takut diviralkan," ungkapnya.
Astrid menuturkan, dirinya merasa tidak keberatan jika memang harus membayar tarif parkir lebih besar, asalkan tukang parkir itu memiliki perilaku yang santun.
"Saya bukannya tidak mau memberikan uang yang besar atau bagaimana, saya mau-mau aja asal tukang parkirnya baik," kata Astrid.
"Soalnya banyak banget tukang parkir yang tiba-tiba (meniupkan peluit) pas kita mau keluar, jadi saya susah sendiri parkir," tambahnya.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
#BeritaViral #ViralLokal
Sosok Salsa Erwina Hutagalung, Influencer yang Tantang Debat Ahmad Sahroni, Prestasinya Mentereng |
![]() |
---|
Viral Pemilik Toko Online Curhat Barang Returan Diduga Dijual Oknum Kurir Ekspedisi, J&T Buka Suara |
![]() |
---|
Viral, Restoran Mie Gacoan Digeruduk Polisi Cari Pendemo DPR saat Ricuh, Karyawan & Pelanggan Kesal |
![]() |
---|
Sosok Moh Zaini, Pria yang Rela Bayar Rp2,5 Juta Demi Rasakan Naik Keranda, Tubuh Dibalut Kain Kafan |
![]() |
---|
Nasib Lurah Manggarai Selatan Dikira Anggota DPR, Sidik Diamuk Massa Demo hingga Rugi Rp 60 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.