Berita Viral

Sosok Ipda Purnomo Lunasi Utang Emak-emak Viral Lempar Mangkok ke Penagih, Ternyata Punya Yayasan

Inilah sosok polisi baik yang menolong ibu terlilit hutang di Menganti, Gresik, Jawa Timur.

Surya Malang
Inilah sosok polisi baik yang menolong ibu terlilit hutang di Menganti, Gresik, Jawa Timur. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok polisi baik yang menolong ibu terlilit hutang di Menganti, Gresik, Jawa Timur.

Belum lama ini viral di media sosial emak-emak melempar mangkot ke penagih utang dari sebuah koperasi simpan pinjam.

Emak-emak berinisial RY itu mengaku emosi karena disindir tidak mau membayar utang.

Baca juga: Nasib Emak-emak yang Viral Lempar Mangkok ke Penagih Utang hingga Berdarah, Dijemput Polisi

Peristiwa viral itu terjadi di Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Jumat (29/3/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Setelah kejadian itu, emak-emak dan penagih utang pun sempat dipertemukan di kantor polisi dan sepakat berdamai.

Hutang dilunsasi polisi

Setelah kasus tersebut, nama Ipda Purnomo yang bertugas di Sat Binmas Polres Lamongan kini menjadi perbincangan.

Pasalnya, Ipda Purnomo pun membantu melunasi utang Rp 4,5 juta.

Selain itu, ia juga memberikan bantuan untuk modal usaha.

Ipda Purnomo pun mengungkap alasan dirinya mengapa ia membantu emak-emak tersebut.

Kendati demikian Ipda Purnomo tidak membenarkan kejadian yang berujung kekerasan seperti yang viral belakangan ini.

Ia juga menegaskan dirinya tidak pilih kasih dan akan membantu juga kepada wanita penagih utang tersebut.

"Saya datang ke sini membantu si ibu yang ditagih utang karena memang dari keluarga kurang mampu. Saya tidak membenarkan kejadian yang berujung kekerasan kemarin. Dan saya tidak pilih kasih karena ibu yang ditagih dan ibu yang menagih akan sama-sama saya bantu," beber Purnomo, dikutip dari SuryaMalang.

Ipda Purnomo pun meminta emak-emak itu memintaa maaf kepada penagih utang yang ia dilemparnya dengan mangkok.

"Sisa utang sudah saya lunasi, dan juga saya berikan bantuan modal usaha untuk jualan es, saya sarankan ibu untuk meminta maaf," ujar Purnomo.

Di sisi lain, Ipda Purnomo menyebut belum bisa bertemu dengan korban kekerasan yang merupakan pegawai koperasi.

Hal itu karena korban tengah mengambil cuti sakit.

Sementara itu, bantuan dari Purnomo itu membuat emak-emak pemilik utang terharu.

RY mengaku tidak berencana menganiaya penaghih utang dari sebuah koperasi waktu itu, sehingga membuat korban mengalami luka berdarah di keningnya.

Sosok Purnomo

Selain menjadi anggota Polres Lamongan, Purnomo juga dikenal sebagai conten creator dan influencer yang memiliki jiwa sosial tinggi.

Selain itu, Ipda Purnomo ternyata memiliki sebuah yayasan yang menangani pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dari berbagai daerah.

Yayasan itu bernama Yayasan Berkas Bersinar Abadi, berada di Desa Nguwok, Kecamatan Modo yang berjara 33 Kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan.

Yayasan tersebut pernah viral, lantaran menampung Caleg gagal di Pemilu 2024.

"Kalau pasien caleg belum ada, tapi ada 5 pihak keluarga menghubungi saya untuk konsultasi," ungkap Pembina Yayasan Berkas Bersinar Abadi, Ipda Purnomo, kepada SURYA, Jumat (23/2/2024).

Purnomo enggan menyebutkan nama anggota keluarga lima caleg itu.

Ia hanya menyebut kalau yang konsultasi adalah caleg yang mengikuti tingkat DPRD Kabupaten/Kota.

Keluarga lima caleg itu tidak hanya dari Lamongan namun dari kabupaten tetangga yakni, Kabupaten Gresik.

Mereka konsultasi terkait kejiwaan, ada sesuatu yang dikhawatirkan oleh anggota keluarga para caleg tersebut.

Pada prinsipnya, pihaknya siap menampung dan merawat caleg yang membutuhkan bantuannya bila nanti ada pasien caleg gagal. Ia akan berupaya penuh untuk merawat dan melakukan treatment penyembuhan dengan pendekatan psikologi.

"Sama halnya pendekatan ikhlas menerima saja, dan diarahkan kegiatan keagamaan agar diberi kelapangan dada," kata Purnomo.

Purnomo yang kini merawat hampir 173 pasien ODGJ mengaku tidak memiliki perlakuan khusus kepada pasien gagal nyaleg. Tempat penampungan juga dijadikan satu dengan pasien lainya.

"Tidak ada ruang khusus, jadi, satu biar cepat sembuh. Tidak ada perlakuan khusus semua pasien saya layani sepenuh hati," tambahnya.

Menurut pengakuannya, 5 keluarga caleg yang menghubunginya rerata menyebut gejala gangguan yang dialami adalah sulit tidur.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved