Berita Viral

Viral Ustaz di Pandeglang Dikeroyok, Ormas Sweeping Markas Bank Keliling, Abuya Muhtadi Turun Gunung

Beredar sebuah video menunjukkan aksi pengeroyokan sekelompok yang diduga pegawai bank keliling terhadap seorang warga yang disebut ustaz.

|
Instagram
Beredar sebuah video menunjukkan aksi pengeroyokan sekelompok yang diduga pegawai bank keliling terhadap seorang warga yang disebut ustaz. Ormas pun melakukan aksi sweeping ke markas bank keliling tersebut 

TRIBUNJABAR.ID - Beredar sebuah video menunjukkan aksi pengeroyokan sekelompok yang diduga pegawai bank keliling terhadap seorang warga yang disebut ustaz.

Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Serang, Banten, Senin (1/4/2024) malam.

Adapun video itu ramai beredar di media sosial, salah satunya di akun Instagram @memomedsos.

Baca juga: Kisah Unik Kakek Ngadiwon, Penggemar Rhoma Irama & Koleksi 700 Kaset, Kini Ingin Buat Museum Pribadi

Dalam video itu, aksi pengeroyokan dilakukan dipinggir jalan Raya Serang-Pandeglang.

Korban bernama Muhi itu tampak mengenakan sarung dan sempat dipukul menggunakan helm pada bagian wajah, hingga terjatuh.

Lalu, sejumlah orang pun kemudian mulai mengeroyoknya.

Kata Polisi

Kepala Seksi Humas Polresta Serang Kota Kompol Iwan Sumantri mengatakan, seorang pelaku yang ditangkap berinisial RS, warga Dusun VII Parulian Kelas Sei Muka, Kecamatan Datuk, Tanah Datar.

"Kami membawa pelaku untuk diamankan. Sedangkan korban divisum dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Baros," kata Iwan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/4/2024), dikutip dari Kompas.com.

Kemudian, Kapolres Baros, AKP Wahyu Bintarno mengatakan, pelaku berjumlah delapan orang.

Mereka diduga melakukan terhadap Muhi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kata Wahyu, motif pengeroyokan ini hanya kesalahpahaman antara pegawai Kosipa (bank keliling) dengan korban.

Markas Bank Keliling di Sweeping

Sejumlah markas koperasi simpan pinjam (Kosipa) atau bank keliling di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, di sweeping organisasi masyarakat (ormas), Selasa (2/4/2024).

Diketahui, aksi sweeping itu setelah seorang warga Pandeglang bernama Mihi dikeroyok di Serang, Banten.

Aksi itu pun terekam video dan viral di media sosial.

Kapolres Pandeglang AKBP Oki Bagus Setiaji mengkonfirmasi aksi itu terjadi di sejumlah titik di Pandeglang yakni di Mengger, Cadasari, Cigadung dan di depan Hotel Horison.

"Secara spontanitas rekan-rekannya yang peduli pada korban melakukan sweeping untuk mencari pelaku," kata Oki di Mapolres Pandeglang, Selasa (2/3/2024) malam, dikutip dari Kompas.com.

Oki mengatakan, langsung menurunkan personelnya di lokasi aksi tersebut.

Menurutnya tidak ada korban yang ditimbulkan dari aksi tersebut.

"Sudah didatangi oleh pihak patroli, tidak ada kerusakan signifikan, itu pun sudah diserahkan ke polsek setempat," kata Oki.

Duduk perkara

Terkait pengeroyokan terhadap Muhi, Oki mengaku belum mengetahui secara pasti duduk perkaranya.

Sejauh yang bisa ia pastikan, Muhi adalah warga Pandeglang.

Oki menyebut kasus tersebut ditangani oleh Polresta Serang karena kejadiannya di wilayah hukum Serang.

"Sebetulnya kita masih dalami apakah terkait masalah pituang atau ada kejadian lain, setahu saya selaku Kapolres Pandeglng belum ada laporan terkait masalah pituang."

"Kami belum paham secara gamblang kejadiannya seperti apa, yang kami ketahui ada pengeroyokan terhadap warga pandgelang," lanjut Oki.

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi kasus tersebut melebar, Polres Pandeglang mengumpulkan sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Mapolres Pandeglang, Selasa malam.

Menurutnya, kehadiran mereka sebagai upaya untuk mengantisipasi agar kasus ini tidak menyebar luas di Pandeglang.

"Mudah-mudahan permasalahan ini bisa selesai secara kondusif, apalagi tokoh agama, tokoh pemuda dan rokoh masyarakat hadir, mudah-mudahan semua bisa menjaga keamanan apalagi di bulan Ramadhan," kata dia.

Kronologi

Dilansir dari TribunBanten, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Senin (1/4/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.

Insiden itu berawal pada saat Muhyi bersama dengan keluarga sedang mengendarai mobil menuju pulang ke rumah setelah dari rumah sakit.

“Di mobil ada adik saya kebetulan istri, teteh, dan umi. Ketika sampai Baros, setelah lewat Polsek Baros, pas di Desa Sukamanah itu ada kerumunan motor ada kemacetan,” kata dia.

Melihat banyak motor terparkir, mobil yang disopiri adiknya bernama Ilham melaju pelan, lantaran menghalangi sejumlah orang yang sedang berkumpul tersebut.

“Kami menganggap ini mungkin ada tawuran, atau balap motor. Ketika kita akan melintas, dia orang itu langsung menyerang,” ujarnya.

Tiba-tiba, mobil yang dikendarai Muhyi diserang oleh sekolompok orang tersebut.

Mereka menghancurkan spion sebelah kiri menggunakan helm.

“Jebret, kan saya kaget ada apa ini. kami kaget langsung bergegas karena kami bawa umi, istri, ade, yang jelas kami masih shock kaget ada apa ini," katanya.

Sontak Muhyi beserta Ilham turun menghampiri pelaku pengerusakan mobil.

Seturunnya dari mobil Muhyi dan Ilham langsung dikeroyok oleh para pelaku.

“Langsung menepi langsung menggebukin aja. Pertama digebukin kan adek saya sopir, ngejar supir ditonjok, dijambak, digebukin, saya kan keluar dari pintu sebelah kiri,” katanya.

Setelah beberapa saat para warga pun langsung menghampiri untuk melerai pertikaian.

Dijelaskan Muhyi, warga datang setelah baku hantam ketiga kalinya.
“Akhirnya kena juga pukulan” katanya.

Dituturkan Muhyi, warga yang ikut melerai justru dihajar juga oleh pelaku.

Hingga akhirnya, salah satu pelaku berhasil ditangkap

“Setelah kita tangkap satu orang, kita amankan di Polsek Baros," tambahnya

Abuya Muhtadi Turun Gunung

Ulama Abuya Muhtadi Dimyati turun gunung untuk mencegah aksi sweeping sekelompok ormas di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Hal itu terlihat saat Abuya Muhtadi turut hadir bersama para ketua ormas, dan tokoh pemuda di halaman Polres Pandeglang, Selasa (2/4/2024).

Kapolres Pandeglang, AKBP Oki Bagus Setiaji mengatakan, saat terjadi aski swiping, pihaknya langsung mengundang para ketua ormas, tokoh agama dan pemuda untuk hadir di Mako Polres pandeglang.

"Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan akibat aksi swiping itu," kata Oki kepada wartawan.

Menurut Oki, dalam pertemuan tersebut Abuya Muhtadi memberikan himbauan pada para ketua ormas dan masyarakat Pandeglang, agar tidak terprovokasi dengan permasalahan yang ada.

"Beliau juga menyampaikan biarkan kepolisian yang menegakan aturan sesuai hukum yang berlaku," ujar Oki.

Oki menyebut, ormas yang melakukan swiping mau mendengarkan himbauan dari Abuya Muhtadi.

Sehingga dia mengklaim, saat ini kondisi Kabupaten Pandeglang berjalan kondusif.

"Alhamdulillah para ormas mau mendengar sepuh Pandeglang (Abuya Muhtadi), sehingga aksi swiping itu dihentikan," ungkapnya.

Oki menjelaskan, aksi swiping yang dilakukan ormas di sejumlah titik Kabupaten Pandeglang untuk mencari keberadaan pelaku pengeroyokan Ustadz Muhyi warga Kabupaten Pandeglang.

Penjelasan kapolda Banten

Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim langsung membesuk ustaz Muhi yang menjadi korban pengeroyokan.

Kapolda Banten datang didampingi Wakapolda Banten Brigjen Pol H. M. Sabilul Alif serta PJU Polda Banten.

Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim mengatakan, bahwa pihaknya bergerak cepat dalam menangani kasus tersebut.

“Polda Banten bergerak cepat meredam situas di wilayah Baros, berkaitan dengan peristiwa dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum bank keliling terhadap salah satu tokoh masyarakat,” katanya Irjen Pol Abdul Karim dalam keterangan yang diterima TribunBanten.com, Rabu (4/3/2024).

Kapolda Banten mengatakan, pihaknya bersama unsur masyarakat lainnya akan menindak tegas terhadap para pelaku pengeroyokan.

“Tim Polda Banten dan Polres Pandeglang bersama tokoh masyarakat dan ulama setempat telah sepakat menyelesaikan masalah ini dengan jalur hukum," kata Abdul Karim.

"Kami meminta warga untuk tenang dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Serahkan kasus ini kepada kami.

"Kami akan melakukan tindakan hukum tegas terhadap para pelakunya,” lanjut Abdul Karim.

Abdul Karim menegaskan, Polda Banten tidak mentolerir tindakan para pelaku yang mengganggu Harkamtibmas ditengah bulan .

“Perlu kami tegaskan, Polda Banten tidak mentolelir tindakan-tindakan yang mengganggu keamanan masyarakat. Apalagi di bulan suci ini."

"Banten secara umum kondusif dan saat ini warga sedang menjalankan ibadah puasa dengan khusuk."

"Kami ingatkan, jangan coba-coba merusak kondusifitas Banten, kami akan melakukan tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang mengganggu kantibmas. Sekali lagi, serahkan dan percayakan kasus ini kepada kami,” tegasnya.

Abdul Karim mengapresiasi tokoh ulama dan masyarakat yang mampu meredam situasi dan mempercayakan masalah ini kepada kepolisian dan meredam peristiwa ini tidak melebar ke mana-mana.

“Kami mengapresiasi tokoh ulama dan masyarakat Pandeglang yang mampu meredam situasi dan mempercayakan masalah ini kepada kepolisian dan meredam peristiwa ini tidak melebar ke mana-mana."

"Hal ini merupakan salah satu komitmen kerjasama antara masyarakat dan kepolisian dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Banten,” tutup Kapolda.

(Tribunjabar.id/Salma Dinda Regina) (Kompas.com/Acep Nazmudin/Rasyid Ridho) (TribunBanten/Engkos Kosasih)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved