6 Amalan Lailatul Qadar di 10 Terakhir Ramadhan 2024 yang Bisa Raih Pahala Melimpah dan Ampunan

TRIBUNJABAR.ID - Berikut inilah beberapa amalan Lailatul Qadar yang bisa dikerjakan umat muslim di 10 hari terakhir Ramadhan 2024.

Pada 10 hari terakhir Ramadhan, umat muslim saatnya memperbanyak ibadah dan amalan sunah.

Pasalnya pada 10 hari terakhir Ramadhan inilah terdapat momen istimewa disebut Lailatul Qadar.

Adapun Lailatul Qadar merupakan malam di mana Allah SWT menurunkan rahmat dan keberkahan yang mulia.

Allah SWT juga akan melipatgandakan amalan yang dikerjakan, sekaligus waktu mustajab untuk memohon ampunan dosa-dosa hingga menetapkan takdir tahunan umat manusia.

Baca juga: Jadwal dan Cara Mendapat Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadhan 2024, Dimulai Petang Ini

Nabi Muhammad SAW pun memberi keteladanan agar umatnya lebih giat beribadah di 10 hari terakhir Ramadhan tersebut.

Seperti yang tertuang dalam hadis berikut :

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim).

Berikut ini 6 amalan malam Lailatul Qadar yang dapat dikerjakan di 10 hari terakhir Ramadhan 2024.

1. Itikaf di Masjid

Itikaf adalah berdiam diri di masjid dengan melakukan ketaatan kepada Allah.

Ketika seseorang melakukan iktikaf maka ia mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, menahan jiwanya untuk bersabar dalam ibadah, memutus hubungan dengan makhluk untuk berkomunikasi dengan Khaliq–nya, mengosongkan hati dari kesibukan dunia yang menghalanginya dari mengingat Allah Ta’ala dan sibuk beribadah dengan melakukan dzikir, membaca Al Quran, shalat, berdoa, bertaubat, dan beristigfar.

Itikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan ketika masuk bulan Ramadhan.

Dahulu Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melakukan i’tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sebagaimana hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,

“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ber-i’tikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri beliau ber-i’tikaf setelah itu.” (HR. Al-Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)