Berita Viral

Kisah Pilu Mahasiswa Korban Kasus Dugaan Perdagangan Orang di Jerman, Magang Berkedok Kampus Merdeka

Kisah pilu ribuan mahasiswa diduga menjadi korban eksploitasi kerja dengan modus magang di Jerman.

net
ilustrasi perdagangan orang 

Ambar menyebutkan, janji agensi untuk kesempatan “bekerja dan belajar” di Jerman nyatanya bohong.

Ia dan teman-temannya harus menjalani pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik yang cukup berat, seperti pekerjaan di bidang kontruksi atau ekspedisi.

“Jenis pekerjaannya pun sama sekali tidak linear dengan jurusan yang kami tempuh,” akunya.

Ambar mengatakan dirinya dan teman-temannya bekerja selama 10 jam tiap hari dan itu belum termasuk perjalanan mereka dari apartemen ke perusahaan yang memakan waktu dua jam bolak-balik.

“Jadi sehari kami bisa menghabiskan waktu 12 jam hanya untuk bekerja,” lanjut dia.

Pekerjaan fisik yang berat juga suhu musim dingin di Jerman membuat banyak dari teman-teman Ambar gampang sakit, tetapi beberapa dari mereka tidak diperbolehkan cuti saat sakit.

Apartemen – disebut wohnung – tempat Ambar tinggal selama di Jerman pun diisi oleh 20 orang yang dipatok dengan harga mahal dengan fasilitas yang tidak memadai.

Impian kandas

Seperti Ambar, Nita yang juga bertandang ke salah satu kota di Jerman pada awal Oktober 2023 untuk mengikuti program Ferienjob.

Dalam benak mahasiswi asal Jawa ini, selain ikut program magang, ia bisa 'jalan-jalan di luar negeri'.

“Waktu itu dipromosiin working and holiday [bekerja dan berlibur],” tuturnya.

Nita mengaku percaya kegiatan Ferienjob karena ada testimoni dari tahun-tahun sebelumnya.

Nita dan teman-temannya diminta membayar Rp 150.000 untuk pendaftaran.

Setelah itu mereka harus membayar lagi untuk biaya pembuatan paspor, izin kerja, dan keperluan visa.

Total biaya awal yang harus dibayarkan Nita dan rekan-rekannya adalah 550 euro (sekitar Rp9,4 juta) termasuk untuk urusan ZAV (kantor bursa pekerjaan spesialis Jerman) dan biaya ketibaan di Jerman.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved