Kisah Hamzah, Marbut di Masjid Sultan Bima Sudah 8 Tahun, Tak Digaji Tapi Dapat Hak Kelola Sawah

Menjadi seorang marbut masjid tidak pernah terpikir oleh Hamzah sebelumnya, kini sudah 8 tahun bekerja ikhlas tak digaji, tapi dapat hak kelola sawah

Editor: Hilda Rubiah
Istimewa
Kisah Hamzah, marbut Masjid di Bima ikhlas tak digaji, bersyukur rezeki datang setelah dapat hak kelola sawah 

Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya, Hamzah mengaku menjual daging ayam di Pasar Raya Ama Hami setiap shalat Subuh.

Usaha tersebut digeluti setelah menyadari tenaganya tak lagi kuat untuk menjadi buruh di sebuah toko di Kota Bima.

Meski pendapatan berjualan tak seberapa, namun baginya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian dan tabungan untuk hari tuanya.

"Alhamdulillah, hasil tidak banyak tapi cukup untuk kebutuhan setiap hari keluarga di rumah, jadi tidak begitu bergantung hasil jadi marbut ini," kata Hamzah.

Menurutnya menjadi marbut adalah bagian dari pengabdian. 

Bukan untuk mencari materi, tugas itu dilaksanakannya demi beribadah kepada Sang Pencipta.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

 

 

Sumber: Kompas
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved