Pemilu 2024
Atalia Juarai Dapil Neraka Bermodal Rp 1 Miliar, Mengaku Tak Beri Janji Spesifik saat Kampanye
Bertarung di Dapil 1 Jawa Barat dengan perahu Partai Golkar, Atalia meraih suara tertinggi, jauh melampaui suara calon lainnya, bahkan incumbent
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Para calon legislatif wajah baru mulai buka-bukaan soal dana yang ia keluarkan untuk menjadi wakil rakyat.
Beberapa mengaku mengeluarkan hingga miliaran rupiah.
Salah satunya, Atalia Praratya, istri mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Meski tak menyebut angka pastinya, Atalia mengaku mengeluarkan lebih dari Rp 1 miliar sebagai dana kampanye, dan ia terpilih meski tak pernah memberikan janji yang spesifik ketika berkampanye.
"Saya hanya sampaikan bila terpilih, saya akan mengeluarkan seluruh energi saya untuk perjuangkan hal hal yang menjadi aspirasi warga," ujar Atalia dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Jabar, belum lama ini.
Bertarung di Dapil Jawa Barat 1 dengan perahu Partai Golkar, Atalia meraih suara tertinggi, jauh melampaui suara calon lainnya, bahkan incumbent yang juga sangat terkenal seperti artis Nurul Arifin yang juga dari Partai Golkar, atau artis Junico Siahaan dari PDIP.
Di Dapil Jabar 1, Bandung-Cimahi, Atalia meraup 234.065 suara, atau hampir empat kali lipat dari raihan suara Nurul Arifin yang meraih 63.203 suara. Dibanding perolehan Junico Siahaan yang mendapat 56.516 suara, raihan Atalia bahkan lebih dari empat kali lipat.
Suara Atalia di Dapil Jabar 1 hanya bisa sedikit diimbangi Ledia Hanifa dari PKS yang mendapat 131.455 atau artis Melly Goeslow dari Partai Gerindra yang mendapat 75.365 suara.
Seperti halnya Atalia, Melly juga adalah wajah baru dalam hal pencalonan, meski sebagai artis popularitasnya tidak terbantahkan.
Dua kursi lainnya di DPR dari dapil Jabar 1 diraih tokoh senior PKB, Habib Syarief Muhammad dengan 51.801 suara serta calon dari Partai Demokrat yang juga pendatang baru, H Fathi yang mendapat 39.048.
Caleg incumbent, Sodik Mudjahid, yang sudah dua periode melenggang ke Senayan dari Dapil Jabar 1, kali ini gagal melanjutkan langkahnya.
Begitu pula Agung Budi Santoso dari Partai Demokrat, Muhammad Farhan dari Partai Nasdem, dan Teddy Setiadi dari PKS.
Kali ini suara mereka tak cukup banyak untuk masuk. Tersedot calon-calon lainnya, termasuk muka baru Atalia Praratya dan Melly Goeslaw yang mendominasi perolehan tiga besar "Dapil Neraka" bersama incumbent dari PKS, Ledia Hanifa.
Sodik mengakui, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab dirinya gagal melenggang ke Senayan. Salah satunya adalah banyaknya pemilih yang tergoda dengan caleg lain.
"Saya tidak masuk ke Senayan tahun ini karena ada pemilih saya yang tergoda atau digoda oleh caleg lain yang berbeda partai. Ada juga pemilih saya yang beda pilihan presiden dengan saya. Rivalitas internal juga menjadi salah satu faktor di mana rekan caleg yang baru lebih disukai oleh pemilih," ujarnya, kepada Tribun Jabar.
Hal lainnya, menurut Sodik adalah adanya kekurangan dalam kinerja timnya.
"Tim saya mungkin terlalu percaya diri karena tim saya selama perjalanan 10 tahun melihat begitu antusias dan hangatnya respons dan kepercayaan masyarakat kepada saya. Tapi, tampaknya hal itu berubah di saat-saat akhir jelang pencoblosan," ujarnya.
Jejak Sosial
Selain dana kampanye yang tentu saja berkontribusi besar pada masa kampanye, Atalia mengaku keberhasilannya mendapatkan suara terbanyak, bahkan di TPS-TPS yang sebelumnya menjadi basis incumbent, adalah juga karena jejak sosialnya selama ini.
"Saya meyakini bahwa jejak sosial dan jejak manfaat yang dirasakan masyarakat jauh hari sebelum masa kampanye adalah modal yang terpenting dalam memenangkan hati rakyat," ujar Atalia.
Lebih dari 10 tahun Atalia aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan ketika mendampingi suaminya, baik saat menjadi Wali Kota Bandung maupun ketika menjadi Gubernur Jawa Barat.
"Disinyalir itu menjadi sebab, mengapa sebagian besar warga memilih saya," ujar Atalia.
Hal senada diungkapkan caleg wajah baru dari Demokrat, H Fathi yang juga lolos ke Senayan.
“Pertama, saya besar di Bandung dan mempunyai modal sosial di Bandung. Jadi walaupun dapil ini bisa dibilang salah satu dapil paling keras dan berisiko, saya tetap jalankan,” ujarnya.
Pada kampanye kemarin, Fathi bersama tim dan relawannya memilih untuk turun langsung menemui masyarakat di Kota Bandung dan Kota Cimahi.
“Kami banyak melakukan komunikasi dan banyak mendengar saja. Itu saja strategi kami, banyak keliling,” ujarnya.
Fathi juga mengaku tak menjanjikan yang macam-macam ketika berkampanye lalu.
“Saya hanya berjanji akan memperjuangkan sebaik-baiknya aspirasi masyarakat. Kedua, saya akan menjalankan tugas dengan amanah, tidak ada janji macam-macam, hanya itu,” ujarnya.
Selain kampanye door to door, Fathi pun aktif memasang sejumlah alat peraga kampanye baik spanduk hingga maupun billboard di sejumlah titik di Kota Bandung dan Kota Cimahi. Namun, ia menolak membocorkan berapa dana yang ia keluarkan untuk keperluan itu.
Ia hanya memastikan bahwa biaya yang dihabiskan untuk kampanye tidak lebih besar dari caleg lain.
"Saya tidak terlalu banyak mengeluarkan uang pada saat kampanye kemarin,” ujar Fathi, yang juga Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar ini. (tiah sm/nazmi abdurahman)
Daftar 50 Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat Periode 2024-2029, Dilantik Pekan Depan di Lembang |
![]() |
---|
Jalani Dikpol 3 Hari, Anggota DPRD Terpilih dari Golkar se-Jabar dapat Bekal Banyak Pengetahuan Baru |
![]() |
---|
Ini Daftar Nama Lengkap 50 Anggota DPRD Terpilih yang Ditetapkan KPU Karawang, Dilantik Agustus |
![]() |
---|
KPU Subang Resmi Tetapkan 50 Caleg Terpilih untuk DPRD Subang 2024-2029, Berikut Nama-namanya |
![]() |
---|
Ini Daftar 50 Anggota DPRD Kabupaten Majalengka Terpilih Periode 2024-2029 yang Ditetapkan KPU |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.