Sehari Bisa Jual 900 Porsi, Es Legendaris Asal Plered Purwakarta Diburu untuk Menu Berbuka Puasa

Tidak hanya sate maranggi yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Purwakarta.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Es dolay asal Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, menjadi incara masyarakat untuk menu berbuka puasa. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Tidak hanya sate maranggi yang menjadi ciri khas dari Kabupaten Purwakarta.

Satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki luas terkecil itu juga memiliki makanan legenderasi lainnya, yakni es dolay.

Es dolay merupakan es campur asli Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, yang sudah ada sejak puluhan tahun silam, tepatnya pada 1982.

Es dolay ini hanya bisa dijumpai di dekat Stasiun Kereta Api Plered, persisnya di depan Kantor Kecamatan Plered.

Pada bulan puasa seperti ini, es dolay menjadi incaran warga sebagai menu berbuka puasa.

"Segar, terus harganya juga murah, kemudian isiannya banyak. Cocok untuk berbuka puasa," ucap seorang warga yang membeli es dolay, Rita (36), kepada wartawan, Sabtu (16/3/2024).

Baca juga: Sajian Kambing Bakar Ini Bisa Jadi Menu Berbuka Puasa

Asep Mulya (40) yang merupakan generasi kedua penjual es dolay menyebutkan, pada bulan puasa ini ia bisa menjual es dolay hingga 900 porsi.

"Padahal kalau hari biasa, bukan bulan puasa, cuma 500 porsi sehari," ucap Asep.

Untuk harga, Rp 12 ribu untuk satu porsi.

Baca juga: Hotel Harper Purwakarta Hadirkan Menu Berbuka Puasa dengan Tema Madinah

"Sekarang karena gula pasir mahal, jadi harga es dolay menyesuaikan. Sekarang jadi Rp 12 ribu," ucapnya.

Es dolay ini merupakan es campur yang terdiri atas agar-agar, potongan roti, kacang hijau dicampur susu, serta es batu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved