Gamis Tanatin Bu Nur Dapat Berkah Ramadhan, Dulu Berjibaku Hadapi Ujian, Kini Cuan Mengalir Deras

Gamis dengan brand Tanatin sedang kebanjiran pesanan di bulan Ramadhan. UMKM milik Nurhayati Kulsum maju berkat kerja keras dan dukungan KUR BRI.

|
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Kisdiantoro
Nurhayati Kulsum (50), pemilik usaha produksi gamis Tanatin, menjahit gamis untuk pesanan lebaran 2024. 

Ujian tak datang sekali. Bu Nur pun pernah ditipu orang. Dia mencoba menjadi reseller gamis karena tak perlu menjahit, tinggal mencari marjin keuntungan. Hasilnya, uang sudah dikirim, barang tak kunjung datang. Dia sadar, ternyata tertipu. Uang Rp 7 juta pun melayang.

Dari satu pelatihan ke pelatihan lain diikuti. Bu Nur memiliki banyak pengetahun tentang menjahit dan memasarkan produk. Manajemen keuangan pun tak lagi serampangan. Dia belajar membedakan uang pribadi dengan uang usaha.

Semua pelajaran berharga itu, di antaranya didapatkan di Rumah BUMN Bandung. Rumah ini adalah rumahnya para UMKM binaan BRI untuk naik kelas, dari UMKM konvensional menjadi UMKM modern. Lalu naik level menjadi UMKM go digital, go online, dan go global.

"Ibu pernah punya omongan, kalau gamis laku di Shopee, uangnya ibu sedekahkan. Alhamdulillah ada yang beli. Dari penjualan pertama itu, uangnya ibu sedekahkan ke anak yatim," ujarnya.

Sejak saat itu, usaha produksi gamis perempuan Tanatin terus maju dan banyak dikenal luas. Bahkan dari usaha ini, Bu Nur berhasil membeli mobil baru. Mobil ini sangat membantu untuk belanja kain dan pengiriman barang.

Produsen gamis perempuan Tanatin siap mengantar pesanan menggunakan mobil.
Produsen gamis perempuan Tanatin siap mengantar pesanan menggunakan mobil. (Dok Tanatin)

Dukungan Modal KUR BRI

Bu Nur tak memungkiri usaha gamis Tanatin bisa bekembang karena ada dukungan modal.

Selain modal dari suami, Bu Nur mendapatkan dukungan modal dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Semula, dia mendapatkan modal KUR sebesar Rp 3,5 juta pada 2020. Lalu Rp 10 juta di tahun berikutnya. Dan terakhir mendapat modal KUR BRI sebanyak 100 juta.

"Uang itu ibu belanjakan untuk mesin jahit dua buah, mesin potong satu, dan belanja kain," ujarnya.

Kini di rumah sudah tersedia stok kain hingga tiga seri atau 15 rol kain.

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan selama enam tahun terakhir BRI Regional Office Bandung telah menyalurkan pinjaman KUR kepada 3,9 juta nasabah. Total nominal penyaluran sebesar Rp 102 triliun di Jawa Barat, wilayah kerja BRI Regional Office Bandung.

"BRI terus melakukan upaya untuk mendukung UMKM naik kelas," ujar Sadmiadi dalam wawancara tertulis dengan Tribunjabar.id, beberapa waktu lalu.

Dukungan BRI kepada UMKM, selain KUR adalah memberikan pembinaan literasi bisnis dan digital.

Literasi itu diberikan kepada UMKM melalui pendekatan komunitas atau klaster usaha. Saat ini BRI Regional Office Bandung sudah memiliki 867 klaster usaha binaan. (Tribunjabar.id/Kisdiantoro)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved