Sujiwo Tejo Berharap Penonton Para Pencari Tuhan Mengenalnya Tidak Hanya Suka Marah

Budayawan dan sastrawan Sujiwo Tejo berharap keterlibatannya di Para Pencari Tuhan Jilid 17 bisa mengikis anggapan kalau dia hanya suka marah.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
tangkapan layar
Sujiwo Tejo. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Budayawan dan sastrawan Sujiwo Tejo berharap keterlibatannya di serial religi Para Pencari Tuhan Jilid 17 bisa mengikis anggapan kalau dia hanya suka marah.

Apalagi, belakangan ramai beredar potongan video momen Sujiwo Tejo mengungkapkan rasa kesalnya membentak dan mengusir peserta Jagong Budaya di Kabupaten Bojonegero, Jawa Timur.

Berbagai tanggapan pro dan kontra dari netizen pun bermunculan.

Kini, di Para Pencari Tuhan, Sujiwo Tejo muncul dengan sosok yang berbeda.

Ia memerankan karakter Pakde Amrik yang tinggal bersama anak perempuan semata wayangnya.

Pria yang akrab dikenal sebagai Presiden Jancuker ini menceritakan, di dalam serial religi ini banyak adegan-adegan bersama sang anak yang penuh kesedihan.

Baca juga: Aktor Rifnu Wikana Ungkap Rasa Malunya Saat Terlibat Syuting Serial Para Pencari Tuhan

"Pakde Amrik ini single parent, dia hanya ingin anaknya bahagia dan ingin membahagiakan putrinya karena dia belum membahagiakan almarhum istrinya," ujar Sujiwo Tejo saat wawancara virtual, Rabu (13/3/2024).

Ia berharap penilaian masyarakat tentang dirinya yang suka marah-marah bisa berubah setelah menonton Para Pencari Tuhan.

"Aku enggak cuma bisa marah-marah, aku juga bisa menyayangi orang. Takutnya orang selama ini melihat aku sebagai dukun dan marah-marah," ujar pria berusia 61 tahun ini.

Sebagai Pakde Amrik, dialog yang dilontarkan pun selalu mengena di hati penonton.

Sambil bercanda, ia mengatakan, sepertinya film ini ingin mengkritik tetapi melalui lisannya.

Bercerita tentang utang-piutang yang menjadi tema cerita, Sujiwo Tejo pun mengakui hidupnya pada saat muda dari utang ke utang.

"Hidup dari utang ke utang dan enggak bisa bayar itu rasanya dengkulku mau copot," ujarnya.

Oleh karena itu ketika membaca naskah Para Pencari Tuhan, meskipun bukan dialognya, ia merasa bisa mengerti dan membaca perasaan orang yang terlilit utang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved