Berita Viral

Kisah Rojai Lulusan Aliyah Petani Sukses di Cirebon, "Modal" Feses & Urine Sapi, Bangun Laboratorium

Begini kisah Rojai petani lulusan SMA yang kini sukses, modal feses dan urine sapi.

|
Kompas
Rojai menunjukan urin sapi di dalam gentong di kandang ternaknya di tengah area persawahan di Desa Tegalkarang Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, Rabu (13/3/2024) siang. Kotoran urin sapi yang baru keluar ini akan difermentasi lalu dibuat pupuk organik cair.(MUHAMAD SYAHRI ROMDHON/ Kompas.com) 

Serangkaian hasil karyanya ini juga menyuburkan tanah sawah padi dengan cara meningkatkan unsur hara pada tanah.

Hasilnya, Rojai mampu meningkatkan hasil panen mencapai 10,3 ton gabah kering panen di panen kedua tahun lalu, dari satu hektar lahan padi.

Padahal, umumnya untuk satu hektar lahan hanya mendapatkan 6-7 ton.

Bahkan, Rojai juga mampu meningkatkan tingkat rendemen yang mencapai 70 persen dibanding umumnya yang hanya mencapai sekitar 65 persen.

Menurut Rojai, petani tidak boleh selamanya bergantung pada pupuk dan pestisida kimia. Petani, kata dia, harus mampu mengolah sendiri tanamannya, untuk meningkatkan kesuburan dan produktivitas.

Bukan sekedar bermanfaat untuk diri sendiri, kini Rojai dan Kelompok Tani Makmur Desa Tegalkarang justru menerima banyak kunjungan dari petani dan instansi lain.

"Senang karena bermanfaat untuk sesama petani, dan juga alhamdulillah untung."

"Tahun kemarin Dinas Pertanian pesan sampai 18 ton pupuk padat. Petani lainya juga belum terhitung, banyak," kata Rojai sambil tersenyum.

Kini, pupuk organik padat dengan merek supersonik yang dijual Rp 2.000 per kilogram hasil karya Rojai banyak diburu petani.

Tak terkecuali dengan pupuk organik cair yang dihargai sekitar Rp 20.000 per liter.

(Kompas.com/Mohamad Syahri Romdon) (Tribunjabar.id/Salma Dinda Regina)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Kompas
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved