Drama Satu Keluarga Akhiri Hidup
UPDATE 1 Keluarga Bunuh Diri di Apartemen di Jakarta, Suami di-PHK, Tetangga Sempat Beri Rp 8 Juta
Saat itu, mereka berniat pindah ke Surakarta, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan yang baru.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kasus satu keluarga bunuh diri dengan lompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan, Jakarta akhirnya mulai terungkap apa penyebabnya.
Tetangga keluarga nahas tersebut bercerita apa yang sebenarnya terjadi sebelum tragedi di Apartemen Teluk Intan, Sabtu (9/3/2024) sore itu.
Keluarga malang itu diketahui terdiri dari empat orang yakni ayah, ibu dan dua anaknya.
Mereka berempat, suami EA (50), istri AEL (52) serta kedua anaknya JWA (13) dan JL (15) melompat dari lantai 22 apartemen tersebut dalam kondisi tangan saling terikat.
Polisi menduga motif mereka bunuh diri terkait utang piutang.
Namun, tetangga korban bercerita kalau masalah ekonomi melatari tragedi tersebut.

Dugaan tersebut diurai tetangga korban yang tinggal di apartemen yang sama.
Menurut tetangga korban, Arief (47), keluarga korban sudah lebih dulu tinggal sebelum dia.
Arief mengenal mereka sejak tahun 2017, ketika dia baru membeli unit apartemen tersebut.
Baca juga: UPDATE Satu Keluarga Tewas Terjun dari Apartemen, TKP Ditutup Plastik Hitam dan Buket Bunga Melati
Namun, ia terakhir bertemu dengan keluarga ini tahun 2023.
Saat itu, mereka berniat pindah ke Surakarta, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan yang baru.
"Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," kata Arief dilansir Kompas.id.
Menurutnya, satu keluarga itu pindah lantaran faktor tekanan ekonomi saat pandemi Covid-19 melanda.
"Yang saya tahu, ketika pandemi, suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," lanjutnya.
Kondisi serba sulit keluarga itu terlihat ketika istri EL, AEL, beberapa kali menawari Arief telur ayam untuk mereka hidup.

Kondisi itu membuat Arief prihatin.
Ia pun sempat membantu memberikan sejumlah uang kepada keluarga mereka.
Sudah sekitar tiga kali dia memberikan bantuan kepada AEL dengan total sekitar Rp 8 juta.
"Saya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu," pungkasnya.
Kronologi Kematian
Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV, sebelum mengakhiri hidup bersama-sama, sang ayah EA (50) sempat menciumi istrinya AEL (52) dan kedua anaknya.
"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi, Sabtu malam.
Empat sekeluarga tersebut awalnya diketahui datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.
Kemudian, mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.
"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," ucap Kapolsek.
Polisi memastikan keempat orang satu keluarga ini meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri.
Mereka melompat bersama-sama dengan kondisi tangan yang saling terikat.
Menurut Agus Ady, sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu ke anak laki-laki.
Setelah saling mengikatkan tangan, mereka lalu melompat dari rooftop dan terjatuh di halaman parkir outdoor depan lobby apartemen.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," kata Agus Ady.
Disclaimer
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Terjawab Alasan Satu Keluarga Akhiri Hidup di Apartemen Jakut, Korban Sempat Curhat Pilu ke Tetangga
Polisi Periksa DNA di Tali yang Digunakan Satu Keluarga Bunuh Diri di Jakarta, Ada Orang Kelima? |
![]() |
---|
FAKTA TERKINI Satu Keluarga Bunuh Diri di Jakarta, Dua Anak yang Tewas Sudah 1 Tahun Tak Sekolah |
![]() |
---|
FAKTA BARU Kasus Satu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakarta, Sang Istri Sembahyang di Rooftop |
![]() |
---|
Penjaga Rooftop Apartemen di Jakarta Saksikan Detik-detik Satu Keluarga Terjun, Ini Kesaksiannya |
![]() |
---|
UPDATE Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen di Jakarta, Polisi Dalami Kemungkinan soal Utang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.