Drama Satu Keluarga Akhiri Hidup

TERNYATA Apartemen Tempat Satu Keluarga Terjun Bareng Sudah 3 Kali Dijadikan Tempat Bunuh Diri

Seperti diketahui, Sabtu (9/3/2024) sore satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan 2 anaknya tewas seketika setelah terjun bebas dari puncak Apart

|
Editor: Ravianto
tribun jakarta
Polisi melakukan olah TKP di tempat kejadian empat orang sekeluarga tewas usai melompat dari rooftop lantai 21 Apartemen Teluk Intan, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). Satu keluarga ini sempat tak terlihat sejak pindah dari apartemen hingga akhirnya ditemukan tewas. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Musibah satu keluarga bunuh diri dengan terjun bersama-sama dari rooftop Apartemen Teluk Intan di Jakarta ternyata tidak kali ini saja terjadi.

Seperti diketahui, Sabtu (9/3/2024) sore satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan 2 anaknya tewas seketika setelah terjun bebas dari puncak Apartemen Teluk Intan.

Satu keluarga yang terdiri sang ayah berinisial EA (50), ibu AI (50), anak perempuan JL (15), dan anak laki-laki JW (13) tewas usai melompat dari lantai 21 apartemen tersebut. 

Mereka tergeletak dalam kondisi mengenaskan di depan lobi apartemen. 

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, keempat orang itu merupakan satu keluarga.

"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab (bunuh diri) belum diketahui," kata Gidion saat dikonfirmasi, Minggu (10/3/2024).

Tangkapan layar CCTV yang merekam satu keluarga yang tewas di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). Sang ayah sempat menciumi kening istri dan 2 anaknya sebelum mereka berempat terjun dari rooftop apartemen.
Tangkapan layar CCTV yang merekam satu keluarga yang tewas di Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). Sang ayah sempat menciumi kening istri dan 2 anaknya sebelum mereka berempat terjun dari rooftop apartemen. (tribunjakarta)

Sebelumnya Sudah 3 Kali Kejadian

Namun, kejadian bunuh diri tak hanya terjadi sekali itu saja di apartemen tersebut. 

Hal itu diungkapkan oleh salah satu penghuni apartemen, Ignatius Alven (21). 

Dilansir Kompas.Id, dia menceritakan bahwa kasus bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian apartemen itu sudah terjadi beberapa kali. 

"Selama saya 12 tahun saya tinggal di sini, setidaknya sudah tiga kali peristiwa bunuh diri," katanya pada Minggu (10/3/2024). 

Sebelumnya, kata dia, seorang penghuni nekat mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai 10 apartemen dua tahun lalu. 

Lokasi aksi tersebut disebut hampir sama dengan kejadian bunuh diri saat ini. 

Selain itu, ada juga kasus orang bunuh diri di apartemen tersebut. 

Namun, lokasinya bukan berada di depan lobi melainkan samping apartemen. 

"Kebetulan yang bunuh diri itu adalah kerabat dari teman saya," kata Alven.

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.(*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved