Viral Aksi Polisi di Sukabumi Kejar Pengemudi Truk yang Melaju Ugal-ugalan dan Membahayakan

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Viral di media sosial pengendara truk Colt Disel bernomor polisi AE 8651 NJ terlibat aksi pengejaran oleh petugas kepolisian, Rabu (6/3/2024).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi pengejaran itu terjadi di sepanjang Jalan RA Kosasih hingga Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, tepatnya di depan SMK 1 Sukalarang, Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 7.30 WIB.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Kota Ipda Andhika Pratistha mengatakan bahwa pada saat itu anggotanya yang sedang bertugas di pos jaga pintukisi melihat kendaraan truk Colt Disel bernomor polisi AE 8651 NJ melaju dari arah Jalan Siliwangi menuju Cianjur.

"Pada saat melintas Jalan RA Kosasih petugas yang sedang bertugas seputaran Pos Polisi Pintukisi mengarahkan kendaraan truk Mitsubishi Colt Disel untuk berhenti dan mengarahkannya ke Jalur Lingkar Selatan melalui Jalan Otista," ujarnya.

Pada saat petugas mencoba untuk mengalihkan jalur kendaraan tersebut, diduga saat itu pengemudi truk tidak mengindahkan arahan petugas dan tetap memacu kendaraannya secara ugal-ugalan.

"Pengendara tetap melaju dalam keadaan membahayakan petugas dan pengguna jalan raya lainnya sehingga petugas mengejar kendaraan truk Mitsubishi Colt Disel," kata Andhika.

Pengemudi truk berhasil diberhentikan petugas di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, tepatnya di depan SMK 1 Sukalarang, Desa Cimangkok, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, setelah terlibat aksi pengejaran.

"Sesampainya di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur tepatnya di depan SMK 1 Sukalarang petugas berhasil menghentikan kendaraan truk tersebut."

"Akibat dari peristiwa tersebut arus lalu lintas sempat mengalami kepadatan tapi telah dapat diurai kembali," ucapnya.

Polisi menduga pengemudi baru pertama kali melintasi wilayah Sukabumi dan belum menguasai medan.

"Jadi kalau dari pengakuan yang bersangkutan (pengemudi) dia itu belum hafal wilayah Sukabumi dan masih mengandalkan Google Maps," katanya. (*)