Senyum Bahagia Terpancar dari Sri dan Aweng, Resmi Jadi Suami Istri di Pernikahan Massal MHABD
Sejumlah pasangan difabel menjalani nikah massal yang digelar Mimbar Hiburan Amal Bagi Dhuafa (MHABD), di Taman Budaya Tertutup, Rabu (28/2/2024).
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita Nilawati
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Senyum bahagia terlihat jelas dari pasangan Sri Widaningsih (28) asal Cililin dan Aweng (35) asal Cikalong Wetan dalam acara pernikahan massal difabel di Taman Budaya Tertutup, Jalan Bukit Dago Selatan, Rabu (28/2/2024).
Perjalanan kisah cinta mereka yang telah berjalan lebih dari satu tahun akhirnya berakhir di pelaminan.
Aweng mengatakan bahwa rasa bahagianya ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
"Saya bersyukur banget dan berterima kasih kepada Allah SWT yang telah menjodohkan kami berdua. Saya juga berterima kasih kepada Mimbar Hiburan Amal Bagi Dhuafa yang sudah memfasilitasi kami berdua," ujar Aweng saat ditemui di sela acara.
Dalam pernikahan masal yang diinisiasi oleh Mimbar Hiburan Amal Bagi Dhuafa (MHABD).
Aweng masih ingat betul pertemuannya dengan Sri yang langsung memikat hatinya dalam sebuah acara pelatihan.
Namun sayangnya di pertemuan secara langsung itu Sri harus pulang duluan sehingga Aweng tak bisa berkenalan secara langsung.
"Saya mencari dengan cara lain, saya cari Sri di media sosial dan disitu mulai intens chattingan. Pertemuan pertama dan kedua saya samperin Sri di Yayasan, pertemuan ketiga saya lamar dan keempat ini menikah," ujarnya sambil tersenyum.
Tampak malu-malu, Sri pun membenarkan apa yang dikatakan Aweng.
Apalagi kata Sri, jarak cukup jauh harus ditempuh suaminya pada saat itu.
"Jaraknya 1,5 jam dan untuk menuju tempat saya itu harus melewati sungai," ujar Sri.
Meskipun sama-sama harus menjalani kehidupan sehari-hari dengan kursi roda, Aweng dan Sri berharap pernikahan mereka menjadi pertama dan terakhir dalam hidupnya.
Sementara itu Ketua MHABD Tahun Ke-35, Lies Tetty Rachmawati, mengatakan setiap tahun MHABD rutin mengadakan berbagai acara untuk kaum dhuafa, salah satunya adalah menikahkan pasangan difabel.
"Tahun ini ada tiga pasangan difabel yang menikah, kami memberikan emas 1 gram, uang tunai Rp700 ribu dan hadiah lainnya dari para donatur," ujar Lies.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.