Wacana Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi Mencuat, Kementerian ESDM Sebut Soal Naiknya Minyak Dunia

Setelah pelaksanaan Pemilu 2024 selesai, wacana penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi kembali mencuat.

Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/PUTRI PUSPITA
Ilustrasi SPBU. Setelah pelaksanaan Pemilu 2024 selesai, wacana penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi kembali mencuat. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Setelah pelaksanaan Pemilu 2024 selesai, wacana penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi kembali mencuat.

Karena itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun buka suara soal potensi penyesuaian atau kenaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pasca Pemilu 2024.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, konflik yang terjadi di Timur Tengah berpotensi memberi pengaruh pada pergerakan harga jual BBM nonsubsidi di Indonesia.

"Kalau saya mencermati itu harga minyak (mentah) naik lagi. Itu kayaknya trennya mau kesana karena intensitas di Timur Tengah masih tinggi kan. Sebetulnya tidak langsung (dampaknya) tapi terkadang mengganggu logistik begitu," kata Tutuka di Kantor Lemigas Kementerian ESDM, Selasa (20/2/2024).

Tutuka menilai pergerakan harga minyak mentah perlu dicermati dalam penetapan harga jual BBM nonsubsidi di bulan Maret mendatang.

"Saya setuju untuk dicermati karena harga minyak naik terus," imbuh Tutuka.

Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Selasa 20 Februari 2024, Cek Harga Pertamax Masih Turun Harga

Di sisi lain, Kementerian ESDM telah menegaskan komitmen untuk menjaga harga jual BBM subsidi pasca Pemilu 2024.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, saat ini harga minyak dunia yang merupakan salah satu komponen pembentuk harga BBM terus mengalami kenaikan jika dibandingkan harga tahun lalu.

Saat ini harga minyak disebut ada di kisaran US$ 82 per barel atau lebih tinggi US$ 6 per barel dibandingkan harga tahun lalu.

"Itu pasti mempengaruhi biaya produksi, kalau kita kan yang subdidi kita tahan, kalau yang nonsubsidi tergantung daya tahan dari pada badan usaha," kata Arifin di Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Ia menambahkan, penyesuaian harga BBM nonsubsidi menjadi wewenang dari badan usaha.

Menurutnya, setiap badan usaha pastinya melakukan evaluasi harga secara berkala.

Sebelumnya, PT Pertamina memutuskan untuk tidak menaikan harga jual BBM nonsubsidi pada Februari ini di tengah keputusan sejumlah badan usaha lain menaikan harga jual BBM.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Arifin menegaskan, keputusan tersebut sepenuhnya diambil Pertamina tanpa ada intervensi dari pemerintah.

Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Sabtu 17 Februari 2024, Harga Pertamax, Pertalite hingga Solar

"Ya pemerintah menahan yang BBM subsidi, gak ada kenaikan (harga). Untuk yang BBM nonsubsidi itu (keputusan) badan usaha masing-masing," jelas Arifin. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id

 

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved