Pebinor Jahat di Surabaya Siksa Anak Pacar sampai Tewas, Berawal Jaga Korban sambil Main Judi Online

Terungkap Rizki saat menjaga korban disambi bermain judi online. Rizki mencekik leher dan membenturkan kepala SRH ke lantai hingga tewas.

surya.co.id/tony hermawan
Rizki (baju merah) menundukkan kepala ketika diinterogasi Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono, Jumat (16/2/2024). Rizky adalah pebinor (perebut bini orang) yang membunuh bayi laki-laki selingkuhannya. 

TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA - Nasib pilu nan tragis dialami balita berusia 2 tahun.

Balita malang tersebut meninggal dunia di tangan kekasih ibunya.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah kos di Jalan Kutisari, Surabaya.

Pelaku adalah Rizki, warga Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura.

Baca juga: Diduga Jadi Pebinor, Kades Ini Didemo Warga dan Diminta Mundur Dari Jabatan

Pelaku sendiri merupakan pebinor (perebut bini orang) dan berpasangan dengan SR, ibu korban.

Riski diduga menganiaya korban karena kesal tak kuat dengan tangisan korban.

Kasus tersebut bermula, pada 13 Februari lalu, SR menitipkan anaknya SRH ke Rizki. Pelaku pun menyanggupi.

Ketika pacarnya sudah pergi dari kos, Rizki mulai kesal dengan korban yang menangis.

Bahkan, sampai korban Buang Air Besar (BAB) pun dibiarkan begitu saja.

"Saya sebenarnya sudah nenangin korban tapi masih nangis terus," kilah pemuda usia 27 tahun itu.

Terungkap Rizki saat menjaga korban disambi bermain judi online.

Dia kalah.

Tiba-tiba, korban menangis kencang dan pelaku langsung merasa terganggu dengan tangisan korban tersebut.

Tak ayal, diduga untuk melampiaskan kekalahan bermain judi dan kekesalan mendengar tangisan bayi, Rizki langsung menganiaya korban.

Rizki mencekik leher dan membenturkan kepala SRH ke lantai hingga tewas.

Perbuatan itu dilakukan dengan maksud agar korban berhenti menangis.

Dia kesal selama korban ditinggal kekasihnya selalu menangis.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, mengatakan kasus yang sedang ditanganinya ini bisa dibilang ibu korban (SR) terjerumus dalam pelarian.

Bermula karena hubungan rumah tangga kurang hormanis, SR menjalin cinta bersama lelaki lain.

"Pergi meninggalkan rumah dan memutuskan tinggal bersama selingkuhan, namun akhirnya kehilangan anak setelah menitipkan pada orang yang salah," kata Hendro.

Lebih lanjut, Hendro menuturkan kasus pebinor Surabaya bunuh bayi pacar ini mirip dengan kasus Dante.

Kisah hidup dua korban tersebut sama-sama dibunuh pacar ibunya.

Sang ibu menitipkan anak ke pacar karena harus kerja, namun ketika pulang mendapat petaka.

Yang berbeda ibu Dante sudah cerai dari suaminya, sedangkan kasus di Surabaya si ibu masih berstatus istri orang.

"Namun, motif dua kasus ini juga berbeda," ujarnya.

Kumpul Kebo

Sementara itu, Suli (50), warga sekitar menceritakan kesaksiannya keseharian pelaku (Rizki).

Pelaku tinggal di kos bersama seorang wanita, serta satu anak laki-laki usia sekitar 2 tahun.

Kamarnya berada di lantai 2.

Baca juga: UPDATE Kasus Subang, Yosef Ngoceh Difitnah Bunuh Anak dan Istri saat Dibawa ke Lapas Subang

Ia sebenarnya tak mengenal pelaku, ngobrol pun tidak pernah.

Dia tahu di mana pelaku tinggal karena letak kos berdampingan dengan rumahnya.

Hanya tahu kalau pelaku adalah penghuni kos gara-gara awal Januari lalu Suli sering mendengar tangisan bayi anak kecil.

“Kalau saya duduk di teras sering dengar suara tangisan dari kamarnya. Selang mungkin tiga hari saya baru tahu ada penghuni kos pria dan wanita, serta anak laki laki usia sekitar 2 tahun,” ujar Suli.

Ia tak menduga kalau sebenarnya penghuni kos tersebut adalah pasangan kumpul kebo.

"Tidak ada yang mencurigakan," ucapnya.

Setahunya, pasangan itu setiap hari sering terlihat gantian keluar rumah mengenakan seragam, layaknya pegawai pabrik.

"Kerja di mana gak tahu, cuma sempat lihat ibunya gendong anaknya keluar kos beli gorengan. Sempat batin badan ibunya sintal, tapi kok anaknya kurus. Cuma tak batin aja," ucap Suli.

Ternyata di kos tersebut ada warga yang teman kerja Rizki, yaitu Heru.

Heru dan pelaku sama-sama kerja di gudang e-commerce di Rungkut (depan Polsek Tenggilis Mejoyo).

Rizki di lingkungan kerja sering dipanggil Susanto.

Sebelumnya, Susanto sendiri tinggal di kos-kosan.

Baru mulai Januari 2024 tinggal bersama ibu korban.

"Saya sempat anya Susanto, gak ada acara nikah kok tiba-tiba ada perempuan di kos. Dijawab perempuan itu sudah janda dan mereka sudah nikah siri. Saya pikir waktu itu benar. Lah kok ternyata jadi begitu," ucap Heru.

Ketua RT setempat, Zainul Arifin, mengakui telah kecolongan di lingkungannya ada warga musiman yang ternyata pasangan kumpul kebo dan berujung insiden pembunuhan.

Ia mengaku geram kepada pelaku maupun pasangan pelaku.

Untuk ke depan ia akan lebih hati-hati terhadap penghuni kos baru di wilayahnya.

"Sebenarnya saya sudah minta KTP lewat tuan rumahnya, tapi dibilang belum dikasih pasangan kumpul kebo itu. Ternyata gak lama ada kejadian pembunuhan, saja saya kasihan sama korban," tandas Zainul.

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pebinor Sadis Bunuh Bayi Pacar di Surabaya, Berawal Kalah Judi Online dan Kesal Tangisan Korban,

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved