Pemilu 2024

Petugas Pemilu 2024 di Bandung Barat yang Sakit Akibat Kelelahan Bertambah Menjadi 51 Orang

Petugas Pemilu 2024 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang kondisi kesehatannya drop karena kelelahan setelah bertugas terus bertambah.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Foto ilustrasi penghitungan suara di sebuah TPS. Petugas Pemilu 2024 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang kondisi kesehatannya drop karena kelelahan setelah bertugas terus bertambah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Petugas Pemilu 2024 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang kondisi kesehatannya drop karena kelelahan setelah bertugas terus bertambah.

Mereka harus mendapat perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Awalnya, hanya 23 petugas pemilu yang kondisinya drop atau sakit tersebut dengan perincian 9 orang anggota KPPS, 3 orang PPS, 5 orang PPK, 1 Linmas, dan 5 orang petugas yang lainnya.

Namun, saat ini bertambah jadi 51 orang.

Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjayanto, mengatakan, 51 petugas pemilu yang kondisinya drop tersebut didominasi KPPS dengan jumlah 30 orang, lalu PPS 8 orang, PPK 5 orang, Linmas 3 orang, dan 5 orang petugas lainnya.

"Selain petugas pemilu, kami juga mencatat ada dua orang pemilih atau masyarakat biasa yang sakit juga. Jadi kalau ditotalkan semua yang kami tangani ada 53 orang," ujarnya di Perkantoran Pemda KBB, Jumat (16/2/2024).

Dari total 51 orang petugas pemilu yang kondisinya drop itu ada 2 orang yang dirawat di fasilitas kesehatan luar KBB, yakni satu orang di Klinik Amanah Kota Cimahi dan satu orang dirujuk ke Rumah Sakit Dustira.

"Tapi semua petugas pemilu yang sakit itu mayoritas dinyatakan sembuh. Tinggal satu orang yang dirawat, yakni seorang KPPS yang dirujuk di RS Dustira," kata Hernawan.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil diagnosis, petugas pemilu mengalami kondisi kesehatan yang drop karena mereka kelelahan, sakit kepala, hipertensi, kelainan lambung, nyeri otot, dan mayoritas sakit badan.

"Dari seluruh keluhan penyakit yang diderita petugas Pemilu ini mayoritas sakit badan dengan jumlah 17 orang. Sisanya kelelahan sebanyak 6 orang, dan keluhan lainnya," ucapnya.

Sejak awal Februari 2024, kata Hernawan, pihaknya telah mempersiapkan tenaga kesehatan untuk mengawal pelaksanaan Pemilu 2024, bahkan mereka diwajibkan untuk siaga 24 jam sejak H-1 sampai H+5 pencoblosan.

Hernawan mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk antisipasi kasus kematian penyelenggara Pemilu seperti pada Pemilu tahun 2019, bahkan pihaknya mengadakan senam kebugaran bersama para penyelenggara Pemilu.

"Senam kebugaran itu dilaksanakan di Puskesmas dan kami juga mengoptimalkan tenaga medis hingga tingkat wilayah," ujar Hernawan.

Petugas medis yang bersiaga selama pelaksanaan Pemilu 2024 tersebut, kata dia, dibagi menjadi 2 tim, yakni tim medis statis dan tim yang mobile untuk berkeliling ke setiap TPS di semua wilayah KBB. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved