Pemilu 2024

TPS Unik Konsep Hajatan di Simpenan Sukabumi, Ada Meja Prasmanan, Ketua KPPS: Ini Hajat Negara

Lelih mengatakan, ide itu merupakan hasil musyawarah anggota KPPS 06 agar para pemilih mau datang untuk menyalurkan hak pilihnya.

|
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Hermawan Aksan
Dok KPPS 06 Kampung Tegal Nyampai
TPS 06 di Kampung Tegal Nyampai, RT 06/RW 02, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, berkonsep unik bak hajatan. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Tempat pemungutan suara (TPS) di Kampung Tegal Nyampai, RT 06/RW 02, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dibuat unik menyerupai hajatan pernikahan.

TPS itu adalah TPS 06 yang akan menampung 199 pemilih.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 06 Kampung Tegal Nyampai, Lelih Hayati, mengungkap ide pembuatan TPS seperti tenda hajatan itu.

Lelih mengatakan, ide itu merupakan hasil musyawarah anggota KPPS 06 agar para pemilih mau datang untuk menyalurkan hak pilihnya.

Pemilu 2024, yang merupakan pesta demokrasi, kata Lelih, menjadi salah satu acuan TPS dibentuk seperti tenda hajatan.

Terlihat, dinding tenda dihiasi bunga-bunga, bahkan meja pun dihias seperti meja prasmanan pada hajatan.

KPPS 06 berharap pesta rakyat tersebut lebih dirasakan oleh masyarakat sehingga TPS dibentuk seperti tenda hajatan.

"Itu kan dianjurkan, dari PPS kan sudah ada anggarannya, jadi harus terbentuk seperti itu, jadi anggarannya harus dipertanggungjawabkan," kata Lelih kepada Tribun via telepon, Selasa (13/2/2024).

"Idenya kan gini, hasil rapat anggota KPPS gimana kalau begini, ini kan sama seperti kayak hajatan, hajat negara. Itu aja sih idenya. Intinya, biar kayak pesta negara, pesta rakyat."

TPS itu dibuat di halaman rumah warga dan KPPS pun menyewa lahan warga tersebut sebagai lokasi TPS.

"Itu tenda di halaman rumah, (dana) dihitungkan beserta dari perincian makan sama total semua ini dirincinya itu Rp 3.725.000, semuanya total bersihnya lebihnya 200 lebihan," ucap Lelih.

Lelih menjelaskan, tiang tenda TPS itu adalah bambu yang dibeli oleh KPPS. KPPS hanya menyewa hiasan dan tempat.

Uniknya, hiasan itu dipasang oleh anggota KPPS 06 tanpa menyewa jasa dari pihak wedding organizer (WO) atau penyewa hiasan.

"Kalau tiang dari besi kan tidak memungkinkan dananya, kalau dari besi kan kalau ukuran besar itu kan mahal 1 juta lebih."

"Itu mah inisiatif kita beli aja bambu. Itu hanya sewa hiasan, sewa tempat, sama bambu juga beli."

"Hiasannya kami petugas KPPS pasang sendiri, kan itu harus ada laporan, LPJ kayak gitu," ujar Lelih. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved