Kualitas Beras Medium di Bandung Turun Meski Harganya Naik, Pembeli Banyak yang Komplain

Beras dengan kualitas medium kini langka di pasaran. Jika pun ada, kualitasnya semakin berkurang.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Pedagang beras di Pasar Kosambi, Bandung, Andri, menunjukkan kualitas beras medium yang menurun, Senin (12/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beras dengan kualitas medium kini langka di pasaran. Jika pun ada, kualitasnya semakin berkurang.

Kelangkaan beras ini pun terlihat di Pasar Kosambi. Di PD Mekar Sari, stoknya tinggal sedikit.

Pedagang beras Pasar Kosambi, Andri, dia hanya memiliki stok beras premium. Untuk medium tinggal sedikit.

Alasan Andri hanya menjual beras kualitas premium adalah karena kualitas medium yang dikeluhkan oleh pembeli yang datang ke tokonya sejak tiga hari lalu.

“Beras medium stoknya susah sekarang, ada beras medium tapi kualitasnya di bawah, tidak seperti biasanya. Banyak yang patah dan bubuk,” kata Andri saat ditemui, Senin (12/2/2024).

Andri mengatakan, selain kualitasnya menurun, harga beras medium pun meningkat.

“Beras medium harganya Rp 13.000 hingga 14.000 per kilogram, sekarang menjadi Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan beras premium sebelumnya dibanderol Rp 16.000, kini naik menjadi Rp 18.000 hingga 19.000 per kilogramnya,” ujar Andri, Senin.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Disperindag Jabar Saat Beras Langka di Pasar Ritel, Distribusi Segera Lancar

Naiknya harga beras yang terjadi sejak Jumat (9/2/2024) ini pun dikeluhkan pembeli.

Bahkan, kata Andri, banyak pembeli yang akhirnya tidak jadi membeli berasnya karena ingin melakukan survei harga terlebih dahulu.

Pembeli beras untuk restoran pun mengeluhkan hal yang serupa.

Baca juga: Harga Beras Medium di Kota Bandung Sentuh Rp 16 Ribu Per Kg, Pandanwangi Dijual Rp 18.500 Per Kg

“Pembeli beras dari restoran biasanya beli yang medium juga komplain karena berasnya kok hancur,” ucapnya.

Andri mengatakan turunnya kualitas beras ini terdapat beberapa faktor, di antaranya di daerah belum masuk panen raya. Ada juga yang gagal panen dan karena saat ini masih berada di situasi politik.

Andri berharap pemerintah bisa mengurangi harga beras yang terus meroket, karena jelang Ramadan harga beras pun diprediksi akan naik lagi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved