Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Ternyata Tak Cuma soal Asmara, Ada Soal Ayam sampai Helm

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan bahwa, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.

Editor: Ravianto
Istimewa
Lokasi Kejadian. Rumah korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), tempat di mana korban sekeluarga dibunuh. 

TRIBUNJABAR.ID, PENAJAM PASER UTARA - Kasus pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menguak banyak fakta terbaru.

Seperti diketahui, satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tewas dihabisi satu orang.

Satu keluarge beranggotakan lima orang itu dihabisi pelajar SMK berinisial JND.

Keluarga nahas itu adalah keluarga Waluyo yang terdiri dari Waluyo (suami), Sri Winarsih (istri) dan ketiga anak mereka, RJ (anak pertama), VD (anak kedua) dan SAD (anak ketiga) yang masih berusia 3 tahun.

Mereka dihabisi pelajar SMK berinisial JND yang merupakan tetangga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu Kabupaten, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan bahwa, berdasarkan penyelidikan awal motif pembunuhan yakni karena sakit hati atau dendam.

Suasana kamar jenazah di RSUD PPU, tempat lima korban pembunuhan diotopsi. Penajam geger, sekeluarga dibunuh secara sadis, bermula dari asmara yang tak direstui orangtua
Suasana kamar jenazah di RSUD PPU, tempat lima korban pembunuhan diotopsi. Penajam geger, sekeluarga dibunuh secara sadis, bermula dari asmara yang tak direstui orangtua (tribun kaltim)

Namun penyelidikan lebih mendalam mengungkap fakta lain.

JND ternyata sudah bermasalah dengan keluarga Waluyo sejak lama.

Masalah-masalah itu sebenarnya hanya masalah sepele.

Baca juga: TRAGIS Satu Keluarga di Penajam Habis Dibantai Remaja yang Cintanya Ditolak, 5 Korban Luka di Kepala

Di  antaranya adalah soal ayam dan helm.

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres AKBP Supriyanto  pada Selasa (6/2/2024).

Belum diketahui masalah apa mengenai ayam tersebut.

Untuk helm, warga mengatakan kalau pelaku sempat meminjam helm tapi tiga hari tak dikembalikan.

Ada pula keterangan dari keluarga bahwa salah satu korban yakni Rj yang merupakan anak pertama, pernah menjalin hubungan asmara dengan tersangka.

Namun mereka tidak direstui oleh orangtua yang juga korban, karena alasan Rj sudah memiliki pasangan lain.

Kronologi

Kejadian tragis satu keluarga dibantai remaja ini terjadi Selasa (6/2/2024) dinihari sekitar pukul 01.30 WITA.

Tersangka sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.

Tersangka sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil parang, kemudian menuju rumah korban, untuk melakukan aksinya.

“Sementara ini dendam karena percekcokan antartetangga gara-gara permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres saat merilis kasus ini.

Ketika tersangka berada di rumah korban, ia mematikan meteran listrik sebelum masuk ke rumah.

Pada saat itu hanya ada SW, RJ, VD, dan SAD yang berusia 3 tahun di dalam rumah.

Sementara korban lainnya yakni Waluyo sedang berada di rumah orang tuanya.

Belum sempat melakukan pembunuhan.

Ketika WL kembali ke rumahnya dan memasuki ruang tamu, ia langsung ditebas parang oleh tersangka.

Saat itu sang SW bangun dan tersangka pun langsung melakukan hal yang sama, setelah itu, ia lalu melakukannya perbuatan sadis itu pada ketiga korban lainnya, yang masih anak-anak.

“Luka korban rata- rata di bagian kepala,” sambung Kapolres.

Tak berakhir di situ. Setelah semua korban dipastikan meninggal dunia, menurut Kapolres PPU, tersangka melakukan perbuatan biadab, yakni memerkosa SW dan anak pertamanya yakni RJ.

Korban perempuan ini memang saat ditemukan dalam kondisi tidak mengenakan pakaian.

Ternyata tersangka tidak langsung pergi setelah itu.

Ia masih sempat mengambil tiga unit handphone milik korban, dan uang tunai Rp300 ribu.

“Dari keterangan tersangka, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang remaja, setelah itu ditinggalkan,” sambungnya.

Beberapa jam setelah kejadian atau sekitar pukul 04.30 WITA, keluarga korban berdatangan satu per satu.

Semua jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung PPU untuk divisum.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Tak Cuma soal Asmara yang Kandas, Motif Lain JND Tega Bunuh Satu Keluarga di Babulu Menyeruak

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved