Kopi Sianida Tewaskan Pelajar di Pacitan, Pelaku Ternyata Tetangga, Tak Mau Ketahuan Curi ATM
Polisi pun mengungkap kronologi kasus kopi sianida yang menewaskan pelajar di Pacitan ini.
TRIBUNJABAR.ID, PACITAN - Seorang pelajar di Pacitan meninggal dunia setelah meminum kopi sianida.
Ternyata, pelaku yang meracik kopi sianida tersebut adalah tetangga korban sendiri.
Polisi pun mengungkap kronologi kasus kopi sianida yang menewaskan pelajar di Pacitan ini.
Kasus tersebut bermula dari pencurian ATM di rumah korban pada 4 Januari 2024.
Pelaku ternyata ingin memperpanjang kasus pencurian yang dia lakukan di rumah korban.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho.
Baca juga: Makaroni Sianida dari Cimalaka Sudah Tersebar sampai Kalimantan, Ernia Girang Omzetnya Melambung
Usai pencurian ATM tersebut, orangtua korban akan melaporkan pelaku ke polisi.
Pelaku yang gelap mata pun mencampurkan sianida ke kopi buatan ayah korban.
Sebelumnya, kasus kopi sianida ini sempat mengarah pada ayah korban sebagai pelaku hanya karena kopi tersebut dibuat olehnya.
Namun, hal tersebut disangkal pihak kepolisian.
“Tetangga korban yang meracun. Memang bapak korban yang membuat kopi. Tetapi yang memasukkan racun sianida ke dalam kopi adalah pelaku,” ujar AKBP Agung Nugroho,
Dia menjelaskan penetapan ini dilakukan oleh pihak Satreskrim Polres Pacitan setelah hasil laboraturium forensik menunjukkan korban meninggal dunia akibat diracun.
“Pelaku juga mengaku bahwa telah meracun," katanya.
Dijelaskan, perempuan berusia 26 tahun itu tega meracuni MR dengan kopi sianida agar kejahatannya tak terungkap.
"Motifnya karena ingin memperlambat kasus pencurian di rumah korban yang telah dilakukan oleh pelaku itu sendiri,” kata AKBP Agung.
Dijelaskan, kasus kopi sianida ini berawal pencurian atm di rumah korban.
Kemudian kedua orang tua korban melaporkan kejadian pencurian itu.
“Pelaporannya itu tanggal 4 Januari 2024 lalu. Pencuriannya jauh hari, orang tua korban baru sadar kalau atm nya hilang,” ungkap AKBP Agung.
Pelaku merasa bakal ketahuan, hingga memasukkan racun sianida ke kopi. “Pelaku itu tetangga dekat, jadi keluarga korban tidak curiga ketika pelaku itu keluar masuk,” terangnya.
Tujuan pelaku menghambat laporan itu. Hingga pelaku memiliki niat jahat dengan menuangkan racun sianida didalam kopi yang dibuat oleh ayah korban.
Makam Korban Dibongkar
Sebelumnya, Makam MR (14) di Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan dibongkar Satreskrim Polres Pacitan pada 11 Januari 2024.
Baca juga: Bahayanya Gas Air Mata Kedaluwarsa Diungkap Profesor Kimia, Bisa Jadi Gas Sianida
Pembongkaran makam itu setelah korban merasa janggal atas kematian MR.
Korban meninggal dunia sesaat setelah minum kopi buatan bapaknya.
Sesaat setelah minum kopi buatan bapaknya, korban kemudian kejang.
Korban langsung dibawa ke rumah sakit. Namun takdir mengatakan lain, korban tidak tertolong saat dibawa ke rumah sakit.
“Keluarga merasa janggal. Ya kami melaporkan. Korban badannya langsung kejang-kejang dan kaku. Ya kami curiga,” ujar salah satu keluarga korban, Sumarni, Jumat (12/2024).
Saat kejadian, kata dia, ada bapak korban, ibu korban dan satu tetangga.
“Kalau itu kopi biasa kan tidak mungkin, langsung sekaligus dalam waktu lima menit, kayaknya kan tidak mungkin, kan janggal,” tutur Sumarni.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Pacitan, AKP Untoro, bahwa ada laporan setelah kejadian. Namum setelah korban dikubur.
“Karena itu kami melaksanakan otopsi. Kami mencari dan mengumpulkan bukti. Sehingga tahu arahnya Kemana,” bebernya.
Menurutnya, bahwa korban meninggal dunia setelah diduga keracunan minum kopi sebelum berangkat sekolah.
“Kami kumpulkan barang bukti. Juga memeriksak sejumlah saksi. Dan ini membongkar kuburan untuk dilakukan otopsi,” urainya.
“Karena itu kami melaksanakan otopsi. Kami mencari dan mengumpulkan bukti. Sehingga tahu arahnya Kemana,” bebernya.
Menurutnya, bahwa korban meninggal dunia setelah diduga keracunan minum kopi sebelum berangkat sekolah.
“Kami kumpulkan barang bukti. Juga memeriksak sejumlah saksi. Dan ini membongkar kuburan untuk dilakukan otopsi,” urainya.
Dia menjelaskan otopsi dilakukan oleh forensik Polda Jatim. Dimana mengambil sampel-sampel yang mungkin dibutuhkan.
“Bukti lain sisa kop. Kami menyita pakaian korban. DiCek ke polda. Sekaramg menunggu hasilnya. Hasil visum luar memang ada gejala keracunan,” pungkasnya.
Sianida Dibeli Secara Online
Pihak Satreskrim Polres Pacitan telah menetapkan perempuan berusia 26 tahun sebagai pelaku.
“Tersangka membeli sianida yang dicampurkan kopi secara online di salah satu e-Commerce,” ujar Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho, Jumat (2/2/2024).
AKBP Agung menjelaskan, terungkapnya kasus ini setelah penetapan Ayu sebagai tersangka kasus pencurian ATM, KTP dan buku tabungan orang tua korban.
“Setelah kami tetapkan tersangka pencurian. Kami melakukan pemeriksaan intensif pada handphone milik tersangka,” jelas AKBP Agung.
Rupanya, dalam histori handphone tersangka pernah membeli racun sianida. Dalam histori laman juga tersangka Ayu mencari tahu tentang racun sianida.
“Kami lakukan pemeriksaan kembali. Tersangka ayu juga mengaku membubuhkan racun ke kopi korban. Sebenarnya tujuannya random, tidak korban MR, siapa pun itu,” terangnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kronologi Kopi Sianida yang Tewaskan Pelajar Pacitan, Bermula dari Pencurian Awal Januari Lalu,
Demo di Makassar Berujung Pembakaran Kantor DPRD, 3 Pegawai Tewas Terbakar |
![]() |
---|
Fakta Lain Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob, Tak Ikut Demo tapi Antar Makanan, Barracuda Ngebut |
![]() |
---|
Sempat Dikabarkan Tewas saat Demo, Umar Driver Ojol Asal Sukabumi Selamat, Alami Luka Serius |
![]() |
---|
Nasib Nahas Affan Driver Ojol, Tewas Setelah Ditabrak Rantis Brimob Ketika Terjebak Massa Demo |
![]() |
---|
Polres Cimahi Siaga di Pintu Tol Hingga Stasiun Kereta Cegah Pelajar Demo di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.