VIRAL Dokter Gadungan Tipu Klub Liga 1 sampai Timnas U-19, Hampir Bikin Karir Kiper Timnas Hancur

Gara-gara aksi dokter gadungan ini, karir kiper Timnas Indonesia Ernando Ari Sutaryadi nyaris hancur.

dok.istimewa/PSS Sleman
Dokter PSS Sleman, Elwizan Aminuddin, saat memantau latihan pemain PSS di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat. (dok.istimewa/PSS Sleman) 

Elwizan disebut sempat menyuruh Ernando Ari Sutaryadi untuk tetap latihan meski mengalami cedera bahunya, bukannya istirahat atau dioperasi.

Semua terkuak saat Polresta Sleman membekuk Elwizan Aminuddin, pria yang berkedok dokter di sejumlah klub sepakbola di Indonesia, termasuk pernah bekerja di PSS Sleman.

Elwizan tak memiliki latar belakang pendidikan kedokteran.

Ternyata, dia hanya pernah bekerja sebagai kondektur bus dan penjual di toko kelontong.

Tak ayal, banyak pemain yang diperdayai oleh keahlian dokter gadungan tersebut dalam hal penanganan cedera.

Salah satunya kiper Persebaya Surabaya sekaligus Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi saat mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 kala itu di Thailand pada Februari 2020.

Kala itu, Elwizan mengizinkan Ernando Ari untuk tetap latihan meski menderita cedera bahu.

Setelah cedera Ernando tak kunjung sembuh, tim medis Persebaya kemudian merekomendasikannya untuk dioperasi pada Agustus 2020.

Baca juga: Kasus Dokter Gadungan, PSS Sleman Resmi Laporkan Elwizan ke Polisi

"Ya Allah, dulu hampir enggak jadi operasi gara-gara bapak ini, dan untung enggak pensiun dini. Semoga enggak terulang lagi," tulis Ernando di Insta Story-nya pada Jumat (3/12/2021) silam.

Pengungkapan kasus ini berawal saat manajemen klub PSS Sleman membutuhkan dokter tim pada Februari 2020.

Kiper Timnas U23 Indonesia, Ernando Ari jadi sorotan karena gagal eksekusi tendangan penalti di Final Piala AFF U23 2023 (AFF)

Elwizan pun direkrut. Sebab, dia pernah bekerja di sejumlah klub sepak bola.

2. Pernah Jadi Kondektur

Sebelum mengaku sebagai dokter, Elwizan justru pernah bekerja sebagai kondektur bus dan memiliki usaha toko kelontong.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, menyampaikan motif tersangka memalsukan dokumen sebagai dokter karena alasan ekonomi.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved