Berita Viral

Viral, Kisah Penjual Sayur Tolak Bantuan Beras 10 Kg, Minta Dialihkan: Ada Warga yang Lebih Butuh

Kisah seorang penjual sayuran yang menolak bantuan pemerintah tengah ramai menjadi sorotan.

(KOMPAS.COM/SUKOCO)
Jayadi penjual sayur keliling di Magetan yang tidak tahu namanya tercata sebagai data penerima beras miskin. Dia memeprsilahkan pemerintah desa untuk menyalurkan antuan raskin kepada warga yang lebih membutuhkan. 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah seorang penjual sayuran yang menolak bantuan pemerintah tengah ramai menjadi sorotan.

Penjual sayur itu bernama Jayadi seorang warga Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Jayadi biasa menjual sayur keliling dengan menggunakan mobil pikap Suzuki Carry berwarna oranye.

Baca juga: Viral, Kisah Mbah Semi, Utang Beras Demi Bisa Makan, Pilu Tak Dapat Bantuan, Kadinsos Buka Suara

Pria 37 tahun itu mengaku telah 12 tahun berjualan sayuran keliling.

Akan tetapi, setiap pagi, dirinya berjualan di depan rumahnya.

“Kalau pagi dari jam 07.00 WIB sampai 09.00 WIB memang buka dagangan di rumah, jam 09.00 sampai jam 15.00 WIB mulai keliling kampung,” ujarnya saat ditemui di rumahnya, Senin (29/1/2024), dikutip dari Kompas.com.

Jayadi mengtakan, dari hasil berjualan sayur keliling, dia bisa membeli mobil yang digunakan untuk berjualan keliling dan satu mobil Isuzu Panther untuk mengambil sayur di Pasar Sayur Magetan setiap jam 03.00 WIB.

Jayadi sangat bersyukur dari hasil jualan sayur keliling ia bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Selain usaha sayur keliling, di rumah istrinya juga mempunya toko kecil yang menjual sayur dan sembako.

“Anak saya masih kecil, jadi istri jualan di rumah, saya yang keliling. Penghasilannya lumayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” katanya.

Pernah terima bantuan

Selama berjualan sayur keliling, Jayadi mengaku pernah menerima bantuan dari pemerintah ketikan pandemi Covid-19.

Diakuinya, pandemi membuat usahanya itu macet lantaran tidak berjualan keliling ketika warga melakukan isolasi.

Pada saat itu, Jayadi mengaku menerima bantuan BLT Rp 200.000 sebanyak dua kali.

“Sebelumnya tidak pernah menerima bantuan, hanya beberapa kali kemarin bantuan Rp 200.000 bagi pedagang karena terdampak Covid-19. Setelah itu tidak ada lagi,” ucapnya.

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved