Puluhan Pengurus PBNU Dinonaktifkan karena Terlibat Pilpres 2024, Termasuk Pimpinan Ponpes Buntet

Penonaktifan puluhan pengurus itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) PBNU Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99//01/2024.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
KH Adib Roffiudin Izza Pimpinan Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon sekaligus Timses Prabowo-Gibran sebagai anggota penasihat 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menonaktifkan 64 pengurus, karena terlibat dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dari daftar nama-nama yang dinonaktifkan, salah satunya KH Adib Roffiudin Izza selalu Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Buntet, Kabupaten Cirebon.

Penonaktifan puluhan pengurus itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) PBNU Nomor 285/PB.01/A.II.01.08/99//01/2024.

SK itu ditandatangani Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Rais Aam KH. Miftachul Achyar, dan Katib Aam (Sekretaris Umum) Akhmad Said Asrori pada Sabtu (20/1/2024).

Diketahui, Adib sendiri saat ini tercatat dalam tim sukses pasangan capres-cawapres, Prabowo-Gibran sebagai anggota penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN).

Mengetahui hal itu, Adib meresponnya sekaligus memberikan dukungan penuh terhadap keputusan PBNU yang menonaktifkan 64 pengurus terlibat dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Adib mengakui, pemberian surat keputusan dari PBNU sebagai langkah yang sangat baik.

Menurutnya, lembaga sebesar PBNU tidak seharusnya terlibat dalam ranah politik dan keputusan tersebut mendukung netralitas lembaga.

"PBNU harus tengah-tengah, netral," ujar Adib, saat kembali dikonfirmasi media, Selasa (23/1/2024).

Dalam tanggapannya, Adib menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan PBNU sebagai lembaga terbesar di dunia organisasi masyarakat (ormas), tanpa terkontaminasi oleh kepentingan politik.

"Pribadi masing-masing, personalia masing-masing," ucapnya.

Surat keputusan penghentian sementara ini dianggap Adib sebagai langkah tepat untuk menjaga integritas para pengurus dan warga NU.

Dengan tegas, Adib menyatakan dukungannya agar PBNU tetap fokus sebagai lembaga netral di tengah masyarakat.

"Maka dengan adanya surat sementara pemberhentian itu sangat tepat untuk para pengurus dan juga kepada warga NU."

"Saya mendukung sepenuhnya keputusan itu, biar tidak terkontaminasi PBNU-nya, karena PBNU itu harus tengah-tengah, netral," jelas dia.

Sekadar informasi, selain KH Adib, nama-nama seperti KH Musthofa Aqil Siradj, Habib Luthfi bin Yahya, sampai Khofifah Indar Parawansa juga dinonaktifkan sebagai pengurus PBNU.

Ketiganya juga tercatat sebagai timses peserta capres-cawapres yang bertarung di Pilpres 2024 ini.(*)

Laporan Wartawan Tribucirebon.com, Eki Yulianto

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved