Link Download Logo Harlah NU ke-101 pada 31 Januari 2024 Format PNG, Bisa Ditempel di Banner

Simak link download logo Harlah NU ke-101 dalam format PNG yang bisa ditempel untuk banner.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Dok. Nahdlatul Ulama
Logo Harlah NU ke-101 yang diperingati pada 29-31 Januari 2024. 

TRIBUNJABAR.ID - Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) merilis logo resmi peringatan hari lahir (harlah) ke-101.

Peringatan Harlah NU jatuh setiap tanggal 31 Januari.

Pada peringatan Harlah NU ke-101 ini, tema yang diangkat adalah "Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia".

Adapun, peringatan Harlah NU ke-101 akan dipusatkan di Yogyakarta pada 29-31 Januari 2024.

Seiring dengan adanya peringatan harlah ini, NU pun merilis logo resmi yang digunakan sebagai bagian dari acara.

Logo ini memuat grafis "101" yang terdiri dari empat baris berwarna hijau yang menyerupai lafadz "Allah".

Sementara, di atas logo, terdapat lmbang Nahdlatul Ulama.

Lalu di bawah logo, terdapat tulisan 16 Rajab 1344-155 H yang melambangkan lamanya Nahdlatul Ulama telah berdiri.

Kemudian, di bagian bawah, terdapat tema harlah NU ke-101.

Baca juga: Tanpa Dihadiri Calon Presiden, Ratusan Ribu Muslimat NU Serbu GBK Hari Ini

Berikut link download logo harlah NU ke-101, tersedia dalam format PNG:

>>> DOWNLOAD DI SINI <<<

Makna Logo

Dilansir dari NU Online, berikut adalah makna logo Harlah NU ke-101:

1. Empat garis yang membentuk "101" melambangkan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

2. Baris yang sejajar melambangkan Habluminannas, ukhuwah, atau persaudaraan.

3. Angka "101" yang menyerupai lafadz "Allah" melambangkan Habluminallah, setiap napas gerakan selalu bernilai ibadah dan menjadi misi kehidupan manusia.

4. Warna hijau melambangkan kesuburan dan kedamaian.

5. Warna emas dalam pita bermakna lambang kemuliaan dan kedigdayaan.

Sejarah Singkat Berdirinya Nahdlatul Ulama

Para ulama pesantren Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) mendirikan jam'iyah atau organisasi NU di kediaman KH Abdul Wahab Chasbullah di Kertopaten.

Sebelumnya, KH Wahab Chasbullah juga pernah telah mendirikan organisasi pergerakan Nahdlatul Wathon atau Kebangkitan Tanah Air pada 1916.

Kemudian, beliau juga mendirikan Nahdlatut Tujjar atau Kebangkitan Saudagar pada 1918.

Pada tahun 1914, didirikanlah kelompok diskusi Tashwirul Afkar atau kawah candradimuka pemikiran yang juga disebut sebagai Nahdlatul Fikr atau kebangkitan pemikiran.

Baca juga: Cicit Pendiri NU Yenny Wahid Sebut Ganjar Warisi Semangat Gus Dur: Ayomi Kaum Terpinggirkan

Pada saat mendirikan NU, para kiai juga mendiskusikan nama organisasi yang akan digunakan.

Serupa dengan nama kelompok sebelumnya, tersebutlah usulan nama Nuhudlul Ulama yang berarti kebangkitan ulama.

Namun, KH Mas Alwi Abdul Aziz kemudian mengusulkan nama Nahdlatul Ulama.

Alasannya, konsekuensi penggunaan kata nahdlatul adalah kebangkitan yang telah terangkai sejak berabad-abad lalu.

Hal ini mengingat bahwa Nahdlatul Ulama bukanlah hasil yang tiba-tiba mengingat ulama Aswaja memiliki sanad keilmuan dan perjuangan sama dengan ulama-ulama sebelumnya.

Hal inilah yang kemudian membuat organisasi NU sebagai kelanjutan dari komunitas dan organisasi-organisasi yang telah berdiri sebelumnya, dengan cakupan dan segmen yang lebih luas.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved