Diskusi Hangat Debat Cawapres yang "Panas" di Tribun Jabar, Kupas Kapasitas Masing-masing Kandidat

Diskusi hangat dilakukan di Tribun Jabar mengenai debat calon wakil presiden (cawapres) yang berlangsung "panas", Minggu (21/1/2024) malam.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Syarif Abdussalam
Debat Calon Wakil Presiden didiskusikan dengan sangat hangat dan akrab bersama perwakilan ketiga tim pasangan calon dalam kegiatan nonton bareng Tribun Jabar, Minggu (21/1/2024) malam. 

TRIBUNJABAR.ID - Diskusi hangat dilakukan di Tribun Jabar mengenai debat calon wakil presiden (cawapres) yang berlangsung "panas", Minggu (21/1/2024) malam.

Perwakilan ketiga tim pasangan calon terlibat dalam diskusi di Studio Tribun Jabar di Kota Bandung, bersama Pemimpin Redaksi Tribun Jabar Adi Sasono dan Manajer Liputan Oktora Veriawan.

Hadir dalam kesempatan ini adalah Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Susanto Triyogo Adiputro; Media Relation Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jawa Barat, Faisal Haris; Direktorat Pangkalan Data dan Survei Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jawa Barat, Yunandar Rukhiadi Eka Perwira; dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah.

Debat cawapres kali ini memang terkesan begitu saling menyerang pada segmen tanya jawab dan sanggahan.

Berbagai istilah ilmiah bermunculan dilontarkan sejumlah cawapres, dari mulai green inflation yang ditanyakan Gibran sampai bioregional yang ditanyakan Muhaimin.

Dari istilah gerakan rompi kuning di Prancis yang dilontarkan Gibran sampai istilah trisakti yang dilontarkan Mahfud.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, mengatakan debat cawapres memang sesuai prediksi, semakin panas pada segmen tanya jawab dan sanggahan.

Baca juga: Cak Imin-Mahfud Kompak Serang Program Food Estate Dalam Debat Cawapres

Debat kandidat pun, katanya, merupakan kesempatan meningkatkan elektabilitas masing-masing pasangan.

"Pada segmen tanya jawab ini memang bisa mengupas kapasitas masing-masing kandidat," katanya dalam kesempatan diskusi tersebut.

Di segmen awal, katanya, Gibran muncul dengan performa yang lebih baik lagi dari debat sebelumnya.

Walaupun pada segmen akhirnya mengeluarkan sejumlah gimmick.

Mahfud MD, katanya, memiliki berbagai punya peluang bagus dan menjelaskan berbagai permasalahan yang ada di negeri ini.

Muhaimin Iskandar pun, katanya, tampil dengan lebih fresh dari debat terdahulu dan tampak menguasai berbagai tema penting dalam debat ini.

Juru Bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Susanto Triyogo Adiputro, mengatakan Muhaimin Iskandar dengan sangat kuat menonjolkan konteks perubahan dalam setiap paparan, tanya jawab, dan sanggahannya.

"Beliau berbicara rekam jejak dan yang akan ditawarkan lima tahun yang akan datang. Apakah hari ini sudah sesuai dengan keberpihakan pada petani, juga di bidang agraria, pangan, dan lainnya," katanya.

Susanto pun menegaskan, debat kandidat ini bukan sekadar cerdas cermat. Konteks debat adalah bagian membangun rasionalitas masing-masing pasangan.

Seperti saat membicarakan tema pembangunan IKN, timnya memilih memajukan kota yang sudah ada.

Baca juga: Apa Itu Greenflation? Istilah yang Diucapkan Gibran saat Debat Cawapres, Bikin Mahfud MD Ngambek

Mengenai pemilih muda yang menjadi debat diskusi ini, ia mengatakan pasangan Amin berupaya meletakkan kedaulatan di tangan rakyat.

Bangsa Indonesia, katanya, jangan sampai menyia-nyiakan pemilihan umum ini menentukan generasi masa depan.

Media Relation Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jawa Barat, Faisal Haris, mengatakan, Gibran dalam berbagai kesempatannya mengeluarkan sedikit demi sedikit amunisinya dalam menyerang lawannya.

"Kami berharap kami diserang. Dengan diserang, akan kami keluarkan program-program yang dibutuhkan. Ketika ada yang statemen masa lalu, kami berikan masa depan," katanya.

Ia setuju dengan tim lainnya, bahwa debat ini membahas hal-hal penting untuk masa depan bangsa. Secara umum, pihaknya menyatakan penampilan Gibran kali ini sesuai dengan yang diharapkan timnya.

Ia mengatakan bahwa pemilih muda di Jabar memiliki sifat yang khas, di antaranya tidak menyukai hal yang bertele-tele. Hal yang dibutuhkan anak muda adalah wujud nyata dan tidak rumit.

Direktorat Pangkalan Data dan Survei TPD Ganjar Pranowo-Mahfud MD Jawa Barat, Yunandar Rukhiadi Eka Perwira, mengatakan yang diungkapkan Mahfud dalam kesempatan debat ini polanya adalah melihat secara global atau garis besar ke dengan sejumlah detail penting untuk disampaikan kepada masyarakat.

"Bukan hanya memenangkan debat dan pemilu, tapi mengedukasi masyarakat berdemokrasi yang baik dan benar. Kita melihat berbagai tema dari sumber daya alam dan masalah lahan, dan ini terjadi di lapangan, dan Mahfud sudah on the track dalam hal ini," katanya.

Ia mengatakan Mahfud secara konsisten menggariskan permasalahan yang ada di negara ini, kuncinya penegakan hukum yang masih harus diperkuat.

Mengenai generasi muda, Yunandar mengatakan pihaknya konsisten memperjuangkan berbagai hal untuk generasi muda. Di antaranya penyediaan lapangan kerja, digitalisasi, sampai beasiswa.

Diketahui, debat ini diikuti Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Tiga pasangan cawapres akan berdebat membahas enam tema, di antaranya pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Pembahasan enam tema itu akan disampaikan dalam 6 segmen debat. Segmen 1 adalah pembacaan tata tertib dan penyampaian visi, misi, dan program kerja, Segmen 2 pendalaman visi, misi, dan program kerja, Segmen 3 pendalaman visi, misi, dan program kerja oleh moderator, Segmen 4 tanya jawab dan sanggahan 3 cawapres, Segmen 5 tanya jawab dan sanggahan 3 cawapres, dan Segmen 6 penutup. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved